Bagikan di :

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Flu dan Pilek Yang Perlu Diketahui

Meski sekilas terlihat serupa, namun flu dan pilek ternyata tidak sama, lho. Keduanya sama-sama memiliki ciri yang mirip, seperti bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan hidung berair. Namun apa bedanya? Perbedaan flu dan pilek dapat terlihat dari penyebab, gejala, serta tingkat keparahannya. Yuk kita simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Pilek

Pilek (common cold) atau rhinitis, adalah terjadinya radang pada hidung yang menyebabkan terjadinya hidung buntu atau berair, bersin, dan gatal. Pilek dapat disebabkan karena alergi atau infeksi (1). Namun, biasanya pilek disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus, seperti Human Rhinovirus (HRV), Coronavirus, Adenovirus, Respiratory Syncitial Virus (RSV), virus Influenza dan Parainfluenza (2).

Pilek pada Anak

Usia anak-anak dapat mengalami pilek sebanyak 8-12 kali dalam setahun, sementara orang dewasa dapat mengalami pilek 2-3 kali dalam setahun. Gejala pilek di antaranya adalah adanya produksi ingus yang berlebihan sehingga menyebabkan hidung tersumbat atau berair, flu bersin, mata berair, serta gatal di bagian mata dan hidung (2).

Gejala pilek di atas biasanya akan berlangsung selama 4-10 hari, kemudian akan mengalami resolusi. Bila gejala pilek disertai dengan infeksi mata, atau konjungtivitis, gejala pilek yang terjadi kemungkinan disebabkan oleh alergi (2).

Pengertian Flu

Bila pilek berlangsung lama dan/atau disertai dengan demam, menggigil, dan nyeri otot, dapat dikatakan bahwa kamu mengalami flu (2). Flu atau influenza, adalah penyakit saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A, B, C, atau D. Beberapa contoh virus penyebab influenza antara lain virus influenza A H1N1 atau flu burung, H5N1 atau flu babi, serta H3N2 (3).

Di negara empat musim, virus flu umumnya terjadi pada musim dingin, sementara di daerah tropis flu dapat terjadi sepanjang tahun. Gejala flu dapat bervariasi dari ringan hingga berat berdasarkan usia dan kondisi fisik:

  • Flu ringan: Ciri-ciri flu yang dapat ditemui antara lain batuk, demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala, pilek, dan mata berair. Pada beberapa kasus dapat ditemui gejala seperti nyeri pada mata atau nyeri saat melihat cahaya (fotofobia) (4).
  • Flu berat: Ciri-ciri flu berat atau flu parah antara lain sesak napas, denyut nadi teraba cepat, hingga gagal napas (4). Gejala flu dapat berlanjut selama 2-8 hari (3).

Perbedaan Flu dan Pilek

Perbedaan flu dan pilek bisa dilihat dari gejalanya, di mana pada flu, selain terjadi gejala pilek, didapatkan gejala lain seperti demam, menggigil, dan nyeri otot (2). Pilek dan flu dengan gejala yang ringan umumnya dapat membaik dengan sendirinya dan hanya perlu dengan obat pereda gejala (3).

Pilek dapat ditangani dengan istirahat, berhenti merokok, hidrasi, dan obat-obatan pereda gejala. Saat terjadi pilek, disarankan untuk minum banyak cairan dan konsumsi suplemen seperti vitamin C, dan zinc (2).

Meskipun demikian, pada orang-orang yang berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan orang dengan gangguan daya tahan tubuh, komplikasi seperti pneumonia hingga kematian dapat terjadi. Untuk flu dengan gejala berat, antivirus dapat diberikan sesuai anjuran dokter. Pengobatan flu sebaiknya dilakukan segera setelah didapatkan adanya gejala agar gejala dapat segera teratasi dan tidak berkembang menjadi gejala berat (3).

Cara Mencegah Flu dan Pilek

Jangan sampai tertular virus, kamu bisa melakukan pencegahan sendiri di rumah. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya gejala pilek dan flu, seperti:

  1. Pemberian vaksin. Vaksin merupakan strategi yang direkomendasikan untuk mencegah pilek dan flu (2,3). Vaksinasi direkomendasikan terutama pada populasi berisiko tinggi seperti anak, lansia, dan orang dengan gangguan daya tahan tubuh (3).
  2. Menjaga kebersihan. Strategi lain yang dapat diterapkan adalah memutus penyebaran virus dengan menjaga kebersihan lingkungan serta rajin mencuci tangan. Dengan begini, kita bisa mencegah bakteri dan virus masuk ke dalam tubuh kita (2).
  3. Konsumsi vitamin D. Pemberian suplemen juga dapat diberikan untuk mencegah pilek dan flu. Vitamin D diketahui memiliki efek antiradang dan antiinfeksi dengan membantu sistem imun tubuh. Vitamin D diketahui dapat melindungi tubuh dari influenza dan pneumonia (5).
  4. Minum vitamin C untuk mencegah pilek. Sudah ada banyak penelitian yang mengaitkan dosis vitamin C dengan membaiknya respon dalam imun tubuh. Vitamin C diketahui efektif untuk mencegah pilek, menurunkan risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan atas, serta memperpendek durasi terjadinya penyakit (6).
  5. Bila perlu, kombinasikan vitamin C dengan Zinc. Pemberian Zinc juga dapat memperpendek durasi terjadinya gejala infeksi saluran pernapasan atas, salah satunya pilek dan flu (6). Selain digunakan untuk meredakan gejala, suplementasi vitamin D, C, dan Zinc dapat menurunkan risiko terjadinya pilek dan flu dengan membantu sistem kekebalan tubuh dengan optimal.

Demikian berbagai perbedaan flu dan pilek yang perlu kamu ketahui. Meski sama-sama menyerang sistem pernapasan, namun keduanya tidaklah sama. Apabila kamu mengalami gejala flu atau batuk pilek yang tidak kunjung membaik dalam waktu 1 minggu, sebaiknya periksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

CH-20220921-20

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Ruth Katrin Goldina

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Liva GA, Karatzanis AD, Prokopakis EP. Review of rhinitis: Classification, types, pathophysiology. J Clin Med. 2021;10(14). 
  2. Çatl T, Atilla H, Miller EK. Acute Viral Rhinitis. All Around Nose. 2020.
  3. Gaitonde DY, Moore CFC, Morgan MMK. Influenza: Diagnosis and Treatment. Am Acad Fam Physicians. 2019;1–8. 
  4. Boktor SW, Hafner JW. Influenza. StatPearls [Internet]. 2021 Jul 18 [cited 2022 Jul 22]; Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459363/.
  5. Gruber-Bzura BM. Vitamin D and influenza—Prevention or therapy? Int J Mol Sci. 2018;19(8). 
  6. Abioye AI, Bromage S, Fawzi W. Effect of micronutrient supplements on influenza and other respiratory tract infections among adults: A systematic review and meta-analysis. BMJ Glob Heal. 2021;6(1):1–15. 


Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda

 

 

Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.

Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.

Selengkapnya

 

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.

Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.