Dampak Defisiensi Vitamin C Pada Anak
Tahukah Moms, bahwa Vitamin C merupakan jenis vitamin yang tidak bisa dihasilkan sendiri oleh tubuh kita secara alami (1) ? Oleh karena itu, asupan vitamin ini hanya bisa kita peroleh dari luar. Apalagi, vitamin C juga memiliki banyak fungsi penting bagi kesehatan, dan setiap orang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin C-nya setiap hari. Selain bermanfaat bagi orang dewasa, asupan vitamin C juga penting bagi si Kecil untuk menghindari berbagai macam risiko penyakit berbahaya yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C.
Sekilas Tentang Vitamin C
Vitamin C adalah nutrisi penting bagi tubuh yang diperlukan untuk fungsi metabolisme tubuh (2) dan pembentukan kolagen (3). Apabila seseorang mengalami kekurangan vitamin C, maka hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya kadar kolagen dan kinerja tubuh sehingga menyebabkan beberapa kondisi seperti gigi mudah copot, nyeri sendi, tulang dan otot, hingga penyembuhan luka yang membutuhkan waktu lebih lama (2).
Apa itu Defisiensi Vitamin C?
Kekurangan vitamin C atau defisiensi vitamin C merupakan kondisi ketika tubuh seseorang mengalami kekurangan asupan vitamin C. Kondisi ini sering disebut juga sebagai scurvy. Defisiensi vitamin C ini dapat dideteksi setidaknya mulai dari 8-12 minggu sejak asupan vitamin C yang tidak memadai dapat mengakibatkan gejala. Gejala scurvy ini biasanya ditandai dengan menurunnya nafsu makan (3).
Dampak Defisiensi Vitamin C pada Anak
Beberapa hal di bawah ini merupakan efek kekurangan vitamin C pada anak. Kenali ciri-cirinya agar Moms tidak terlambat dalam mendeteksi defisiensi vitamin C pada si Kecil:
- Menurunnya daya tahan tubuh: Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vitamin C terbukti mampu memperkuat berbagai jenis sel imun untuk membantu tubuh memerangi infeksi dan memusnahkan patogen penyebab penyakit (1).
- Mudah merasa lelah: Gejala kelelahan merupakan tanda yang bisa muncul bahkan sebelum defisiensi vitamin C benar-benar terbentuk. Namun demikian, kelelahan bisa segera dipulihkan dalam beberapa hari dengan memperbaiki asupan yang memadai, atau mengonsumsi suplemen vitamin C dosis tinggi dalam waktu 24 jam (1).
- Kekuatan tulang melemah: Kurangnya konsumsi vitamin C juga dapat mempengaruhi kesehatan tulang, memperbesar peningkatan risiko patah tulang dan osteoporosis. Hal ini cukup vital mengingat anak-anak tentunya memiliki tulang yang sedang dalam proses tumbuh dan kembang (1).
- Peningkatan berat badan: Konsumsi vitamin C dapat membantu melindungi kita dari obesitas karena sifatnya yang dapat dengan mengatur pelepasan lemak dari sel-sel lemak. Kadar vitamin C yang rendah sering dihubungkan dengan jumlah lemak perut yang lebih tinggi, bahkan pada tubuh seseorang yang memiliki berat badan normal (1).
- Sering mimisan: Defisiensi vitamin C dapat menyebabkan anak mudah mimisan. Pasalnya, salah satu fungsi vitamin C adalah untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat dan membantu fungsi pembekuan darah (4).
- Gusi mudah berdarah dan gigi rentan copot: Gusi merah, bengkak, berdarah adalah ciri lain dari kekurangan vitamin C. Tanpa dosis vitamin C yang cukup, gusi dan tulang dapat meradang dan pembuluh darah lebih mudah berdarah. Jika dibiarkan terus menerus, gusi akan berubah warna menjadi keunguan. Selain itu, gigi juga bisa tanggal karena kesehatan gusi terganggu (1).
- Masalah pada kulit: Kulit yang sehat mengandung vitamin C dalam jumlah besar, terutama di bagian epidermis, atau lapisan luar kulit. Vitamin C menjaga kesehatan kulit dengan melindunginya dari sinar matahari dan paparan polutan (contoh: asap rokok), meningkatkan produksi kolagen yang bisa membuat kulit tampak awet muda (1). Konsumsi vitamin C yang rendah dapat memperbesar risiko penyakit kudis (3), kulit kering dan keriput (1).
- Luka lebih lama sembuh: Poin yang satu ini masih berhubungan dengan kolagen. Kekurangan vitamin C mempengaruhi rendahnya pembentukan kolagen dan menyebabkan proses penyembuhan luka menjadi lebih lambat (3). Dalam kasus yang lebih parah, luka lama dapat terbuka kembali, meningkatkan risiko infeksi (1).
Kekurangan vitamin C umumnya terjadi akibat asupan vitamin C yang tidak terpenuhi. Untuk mengatasi berbagai akibat kekurangan vitamin C, cobalah untuk rutin memberikan buah serta sayuran yang kaya akan vitamin C. Moms juga bisa memberikan suplemen vitamin C 200mg untuk si Kecil setiap hari agar terhindar dari defisiensi vitamin C serta membantu menjaga daya tahan tubuh si Kecil.
CH-20220718-06
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Erica Julson. 15 Signs and Symptoms of Vitamin C Deficiency. Healthline. Diakses pada 24 Mei 2022 dari https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-c-deficiency-symptoms
- S Maggini, dkk. Essential Role of Vitamin C and Zinc in Child Immunity and Health. The Journal of International Medical Research 2010; 38: 386–414. Diakses pada 23 Mei 2022 dari https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/147323001003800203?url_ver=Z39.88-2003&rfr_id=ori%3Arid%3Acrossref.org&rfr_dat=cr_pub++0pubmed&
- Anil Agarwal, dkk. Scurvy in Pediatric Age Group: A disease Often Forgotten. NCBI. Diakses pada 23 Mei 2022 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4411344/
- Melinda Ratini. Vitamins and Supplements: Signs You're Low on Vitamin C. Emedicinehealth. Diakses pada 23 Mei 2022 dari https://www.emedicinehealth.com/vitamin_c_nutrition_diet_supplements/article_em.htm
Cara Redoxon® Kids
mendukung sistem
imunitas si Kecil
Untuk bisa melawan patogen seperti virus, bakteri, jamur dan parasit, tubuh manusia memiliki sistem daya tahan tubuh yang terdiri dari perlindungan fisik (kulit dan selaput lendir), seluler (sel darah putih), dan antibodi. Ayah Bunda, sudah tahu belum bahwa sistem daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin belum cukup matang dalam melawan penyakit? Itulah sebabnya anak-anak lebih rentan terhadap patogen dan berisiko tinggi mengalami infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.
Nah, untuk mengantisipasi hal ini, sebagai orangtua kita bisa memberikan Si Kecil berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral untuk menjaga fungsi sistem daya tahan tubuhnya (imunitas). Namun, sayangnya, anak-anak kerap tidak menerima asupan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang ideal, ditambah apabila pola makannya tidak mengandung banyak buah dan sayuran.
Apalagi, Vitamin C juga tidak diproduksi dalam tubuh manusia, padahal ini merupakan komponen nutrisi yang esensial. Jadi, memenuhi asupannya untuk mendukung fungsi daya tahan tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kini hadir Redoxon® Kids yang diformulasikan dengan 200 mg Vitamin C / tablet dengan anjuran pakai 3x sehari untuk mendukung sistem imunitas dan kesehatan harian si Kecil.
Source: 1. Maggini S, dkk. The Journal of International Medical Research 2010; 38: 386 – 414; 2. Amanda B. Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold. American Journal of Lifestyle Medicine 2016; 10(3): 181-3; 3. Simon AK, Hollander GA, Mc Michael A. 2015 Evolution of the immune system in humans from infancy to old age. Proc. R. Soc. B 282: 20143085.
Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat
Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh. Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.
Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun
Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.
Memperkuat daya tahan tubuh
Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.