Bagikan di :

Nutrisi Yang Dibutuhkan Untuk Mengatasi Anak Susah Makan

Si Kecil susah makan, atau termasuk sebagai picky eater? Memang, kondisi seperti ini kerap menjadi tantangan yang harus dihadapi para orangtua. Padahal, di masa pertumbuhannya, asupan gizi harian anak harus tetap terpenuhi. Jika sudah begini, biasanya Moms akan mencari cara yang menarik agar anak lahap makan. Misalnya seperti cara mengatasi anak susah makan, atau cara membuat makanan agar terlihat menarik, hingga memberikan anak vitamin agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan baik.

Mengenal Fenomena Anak yang Susah Makan

Usia kanak-kanak merupakan usia yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Agar tumbuh kembang anak optimal, tentunya dibutuhkan diet dengan nutrisi yang seimbang dan tercukupi.(1) Sayangnya, perilaku sulit makan, atau picky eating, merupakan perilaku di mana anak mengonsumsi variasi makanan yang kurang tercukupi nutrisinya.

Tanda-Tanda Anak Susah Makan

Perilaku susah makan ini ditandai dengan rendahnya minat untuk mencoba makanan baru, menolak makanan terutama buah dan sayur, memilih minum dibandingkan makanan. Perilaku sulit makan ini dapat menyebabkan asupan nutrisi sehari-hari yang tidak bisa tercukupi.(2)

Nutrisi yang dibutuhkan untuk Anak yang Susah Makan

  1. Mengatasi anak susah makan memang tidak mudah. Moms, jangan sampai lengah ya, perhatikan juga apakah nutrisi anak yang susah makan sudah terpenuhi atau belum. Nutrisi tersebut antara lain:
  2. Energi. Energi dibutuhkan untuk perkembangan tubuh serta fungsi organ pada anak. Asupan energi bisa didapatkan dari nutrisi yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang terkandung dalam menu makanan sehari-hari.(1)
  3. Karbohidrat. Karbohidrat dibutuhkan sebagai sumber energi utama tubuh dan berperan dalam metabolisme eritrosit dan organ vital seperti ginjal dan otak. Jika anak susah makan nasi, makanan yang dapat menjadi sumber karbohidrat antara lain roti, pasta, dan kentang.(1,3)
  4. Protein. Selain energi, protein juga penting untuk pertumbuhan dan peningkatan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala, terutama pada satu tahun pertama kehidupan anak.(1) Protein bisa didapatkan dari hewan dan tumbuhan, seperti kacang-kacangan, kedelai, daging unggas, daging merah, serta produk susu atau keju.(4)
  5. Lemak. Lemak berperan sebagai sumber energi, membantu penyerapan nutrisi seperti vitamin A, D, E, K, serta mencegah peradangan. Lemak mengandung DHA berfungsi untuk perkembangan otak dan saraf pada anak. Sumber makanan mengandung DHA bisa didapatkan dari ikan laut, seperti salmon, ikan cod,(1) buah alpukat, kacang-kacangan, dan zaitun.(5)
  6. Vitamin. Moms, pastikan kebutuhan vitamin untuk anak susah makan juga sudah tercukupi, ya. Agar imun tubuhnya tetap kuat, asupan vitamin C bisa didapatkan dari jeruk, stroberi, kiwi, wortel, bayam, tomat, dan brokoli.(6) Bila anak tidak suka mengonsumsi buah dan sayur, kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dengan menggunakan suplemen. Saat ini sudah ada berbagai jenis suplemen yang bisa dikonsumsi anak, seperti tablet kunyah atau gummy.(7)

Cara Mengatasi Anak Susah Makan

Anak yang susah makan dapat menjadi masalah yang memprihatinkan bagi orangtua. Lantas, bagaimana kira-kira solusi anak susah makan yang sudah terbiasa pilih-pilih makanan? Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa diterapkan oleh orangtua untuk mengajarkan perilaku makan yang sehat pada anak, seperti:

  1. Jangan paksa anak untuk makan. orangtua, sudah seharusnya agar kita bersabar dan melihat situasi yang dialami oleh si Kecil. Bisa jadi, penyebab anak susah makan adalah karena ia sering dipaksa saat belum lapar. Apabila anak belum merasa lapar, jangan pernah mencoba untuk memaksa anak supaya ia segera menghabiskan makannya. Memaksanya untuk makan justru menyebabkan anak merasa stress dan frustasi.(8)
  2. Tentukan jadwal makan dan snack yang teratur. Moms, memberikan jadwal dan durasi makan setiap harinya sangat disarankan.(8) Penyebab anak susah makan juga bisa karena jadwal yang tidak disiplin. Sebaiknya, anak hanya menghabiskan waktu makan selama 20-30 menit. Bila lewat dari durasi yang ditentukan, segera bereskan makanan dari meja agar anak terbiasa dengan jadwal makan.(2)
  3. Sediakan porsi makan yang kecil. Biasanya, anak cenderung takut melihat porsi makan yang besar dan akan kesulitan menghabiskan porsi makan yang besar. Sebaiknya, perkenalkan makanan yang tidak disukai anak dalam porsi kecil atau porsi gigitan, secara rutin untuk meningkatkan rasa penasaran anak.(8) Berikan juga susu, jus, atau sup di waktu akhir makan agar tidak cepat merasa kenyang.(2)
  4. Buat waktu makan menjadi menyenangkan. Tips yang satu ini bisa dicoba sebagai cara mengatasi anak susah makan. Moms, agar anak lebih rileks, kita bisa membantunya dengan cara mendeskripsikan makanan berdasarkan warna, bentuk, tekstur, dan baunya agar anak tidak berfokus terhadap rasa makannya. Selain itu, warna dan bentuk makanan yang menarik juga bisa membuatnya lebih bersemangat saat makan.(8)
  5. Berikan menu yang sama dengan yang lain. Dalam proses ini, sebaiknya kita memberikan menu makanan sehat yang sama untuk semua anggota keluarga. Dengan begini, anak jadi tahu bila orangtua memakan makanan yang sama dengan anak.(8) Biasakan makan bersama dengan anggota keluarga lain untuk mencontohkan perilaku makan yang baik dan benar.(2)
  6. Biarkan anak memilih menu makanannya. Agar anak merasa dilibatkan dan memiliki kendali atas apa yang akan mereka makan, sebaiknya berikan ia sedikit kebebasan untuk memilih menu. Caranya bisa dengan mengajak anak untuk ikut menyiapkan makanan sehingga ia lebih percaya diri untuk mencoba makanan yang mereka siapkan sendiri.(8)
  7. Hindari distraksi saat makan. Moms, biasakan anak untuk tetap disiplin termasuk saat sedang makan ya. Misalnya, jangan biarkan anak untuk melakukan aktivitas makan sambil bermain atau menonton TV.(8) Gunakan trik yang satu ini sebagai cara mengatasi anak susah makan agar ia tetap fokus. Atur supaya anak tetap duduk di kursi yang sudah ditentukan saat makan sampai makanannya habis.(2)
  8. Jangan membatasi makanan manis. Mengonsumsi kue atau permen sebagai makanan penutup masih diperbolehkan, asal diberikan dalam porsi yang sesuai. Justru, dengan melarang anak untuk makan makanan manis malah akan membuatnya penasaran dan lebih menginginkan makanan tersebut. Berikan jatah makanan manis sesekali dapat membantunya mengenali batasan agar tidak makan makanan manis terlalu banyak.(8)

Nah, itu dia berbagai nutrisi dan cara untuk mengatasi anak susah makan yang bisa Moms terapkan di rumah. Untuk memastikan daya tahan tubuh si Kecil tetap optimal walau susah makan, pastikan untuk selalu memberikan suplemen vitamin C 200mg yang rasanya disukai oleh si Kecil.

CH-20230505-04

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Ruth Katrin Goldina

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Savarino, G., Corsello, A. and Corsello, G. (2021) ‘Macronutrient balance and micronutrient amounts through growth and development’, Italian Journal of Pediatrics, 47(1), pp. 1–14. doi: 10.1186/s13052-021-01061-0.
  2. Ong, C. et al. (2014) ‘Managing The “Picky Eater” Dilemma’, Singapore Medical Journal, 55(4), p. 184. doi: 10.11622/SMEDJ.2014049.
  3. Mesotten, D. et al. (2018) ‘ESPGHAN/ESPEN/ESPR/CSPEN guidelines on Pediatric Parenteral Nutrition: Carbohydrates’, Clinical Nutrition, 37(6), pp. 2337–2343. doi: 10.1016/j.clnu.2018.06.947.
  4. Harvard T.H. Chan School of Public Health (2023) Protein | The Nutrition Source |, Harvard T.H. Chan School of Public Health. Available at: https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/what-should-you-eat/protein/#protein-planet (Accessed: 25 April 2023).
  5. Scotland, N. H. (2020) Vitamins and minerals - Food and nutrition, NHS inform. Available at: https://www.nhsinform.scot/healthy-living/food-and-nutrition/eating-well/vitamins-and-minerals (Accessed: 25 April 2023).
  6. Gironés-Vilaplana, A. et al. (2017) Vitamins, Nutraceutical and Functional Food Components: Effects of Innovative Processing Techniques. doi: 10.1016/B978-0-12-805257-0.00006-5.
  7. Ask The Scientist (2023) Tablets, Capsules, Injections, and More – What is the Best Supplement Form? - Ask The Scientists, Ask The Scientist. Available at: https://askthescientists.com/qa/why-does-usana-prefer-tablets-over-liquids (Accessed: 25 April 2023).
  8. Cleveland Clinic (2022) How to Deal with a Picky Eater Toddler – Cleveland Clinic, Healthessentials. Available at: https://health.clevelandclinic.org/how-to-overcome-your-childs-picky-eating-habits/ (Accessed: 26 April 2023)


Cara Redoxon® Kids
mendukung sistem
imunitas si Kecil

 

 

Untuk bisa melawan patogen seperti virus, bakteri, jamur dan parasit, tubuh manusia memiliki sistem daya tahan tubuh yang terdiri dari perlindungan fisik (kulit dan selaput lendir), seluler (sel darah putih), dan antibodi. Ayah Bunda, sudah tahu belum bahwa sistem daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin belum cukup matang dalam melawan penyakit? Itulah sebabnya anak-anak lebih rentan terhadap patogen dan berisiko tinggi mengalami infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.

Nah, untuk mengantisipasi hal ini, sebagai orangtua kita bisa memberikan Si Kecil berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral untuk menjaga fungsi sistem daya tahan tubuhnya (imunitas). Namun, sayangnya, anak-anak kerap tidak menerima asupan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang ideal, ditambah apabila pola makannya tidak mengandung banyak buah dan sayuran.

Apalagi, Vitamin C juga tidak diproduksi dalam tubuh manusia, padahal ini merupakan komponen nutrisi yang esensial. Jadi, memenuhi asupannya untuk mendukung fungsi daya tahan tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kini hadir Redoxon® Kids yang diformulasikan dengan 200 mg Vitamin C / tablet dengan anjuran pakai 3x sehari untuk mendukung sistem imunitas dan kesehatan harian si Kecil.

Source: 1. Maggini S, dkk. The Journal of International Medical Research 2010; 38: 386 – 414; 2. Amanda B. Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold. American Journal of Lifestyle Medicine 2016; 10(3): 181-3; 3. Simon AK, Hollander GA, Mc Michael A. 2015 Evolution of the immune system in humans from infancy to old age. Proc. R. Soc. B 282: 20143085.

Selengkapnya

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh. Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.