Akut, Jangan Sepelekan Penyakit Hepatitis Pada Anak!
Setelah pandemi Covid-19 mereda, kini muncul satu penyakit baru yang banyak ditemukan terutama pada anak-anak yaitu hepatitis. Sebenarnya penyakit hepatitis sendiri sudah lama dikenal sehingga vaksinasinya pun telah diberikan pada anak di usia tertentu. Namun bedanya, kali ini penyakit hepatitis pada anak yang menyerang disebabkan oleh virus lain yang belum diketahui sehingga banyak orang yang juga menyebutnya sebagai hepatitis misterius.
Sejumlah penelitian yang telah dilakukan menghasilkan dugaan bahwa hepatitis pada anak ini terkait dengan adenovirus yang dikenal sebagai pemicu diare (1). Sayangnya, statement ini baru dugaan saja sehingga justru memunculkan kekhawatiran terkait hepatitis akut yang belum dapat dipastikan asal-usulnya.
Di Indonesia sendiri, sudah ditemukan puluhan kasus baru hepatitis pada anak. Tentunya hal ini menjadi pukulan bagi kita semua karena yang diserang adalah anak-anak dengan imunitas yang relatif tidak sekuat orang dewasa. Jika mengacu pada dugaan penyebabnya yaitu adenovirus, maka sebagai orang tua, kita harus tahu apa yang perlu dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan penularan, waspadai gejalanya dan yang terpenting, pencegahan! (2).
Dugaan Penularan Hepatitis Misterius Pada Anak (1,3,4)
Dugaan sementara, hepatitis akut ini disebabkan oleh adenovirus yang biasanya menjadi dalang di balik penyakit diare, sehingga cara penularan virus ini juga kurang lebih sama. Setidaknya ada dua dugaan cara penularan hepatitis misterius tersebut yaitu:
- Fecal oral: Penyebaran melalui saluran pencernaan yang kemudian menyebar dengan berbagai cara sehingga masuk ke tubuh orang lain melalui mulut. Cara penyebaran ini dapat diminimalkan dengan selektif terhadap makanan atau benda apapun yang masuk ke dalam mulut.
- Droplet: Penyebaran virus hepatitis pada anak dapat terjadi lewat saluran pernafasan di mana droplet atau air liur tanpa sengaja keluar ketika batuk atau bersin yang kemudian menempel pada orang lain. Untuk menurunkan risiko penularan dengan cara ini, memakai masker dapat menjadi alternatif yang patut dicoba.
Gejala Hepatitis Misterius (1,3)
Gejala adenovirus biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun. Beberapa gejala umum yang ditunjukkan dari infeksi virus hepatitis pada anak di antara lain adalah demam, pilek, sakit tenggorokan dan juga diare. Parahnya, tanda-tanda ini dapat berkembang menjadi hepatitis akut yang lebih parah sehingga orang tua sebaiknya membawa buah hatinya ke rumah sakit jika mendapati sejumlah gejala berikut:
- Tidak enak badan.
- Penurunan kesadaran.
- Mual, muntah, dan nyeri perut.
- Merasa sangat lelah sepanjang waktu.
- Kehilangan selera makan.
- Menguningnya bagian putih mata atau kulit.
- Urin berwarna gelap.
- Kotoran pucat, dan berwarna abu-abu.
- Kulit gatal.
- Nyeri sendi atau pegal-pegal.
- Suhu badan meningkat.
Cara Pencegahan Hepatitis Misterius (3,5)
Kendati masih belum diketahui secara pasti penyebab dari hepatitis pada anak yang misterius ini dan infeksi adenovirus masih berupa dugaan, kita tetap harus melakukan pencegahan berdasarkan penelitian yang sejauh ini telah dilakukan. Mengingat perkiraan pemicunya adalah virus diare, maka beberapa langkah berikut dapat dilakukan untuk meminimalkan penularannya pada anak:
- Mencuci tangan dengan sabun. Ajak anak untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta setelah menggunakan toilet. Tujuannya adalah supaya adenovirus yang mungkin menempel di tangan tidak ikut masuk ke dalam mulut dan dapat dihilangkan.
- Memastikan makanan bersih dan matang. Faktanya, infeksi virus ini juga dapat menular lewat makanan dan minuman yang terinfeksi jadi pastikan anak tidak jajan sembarangan. Akan lebih sehat jika orang tua menyiapkan makanan sehat dan bersih di rumah dimana kualitas bahan dan cara pengolahannya lebih terpantau dan terkontrol.
- Tidak berbagi alat makan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, adenovirus dapat menyebar lewat mulut dan sistem pencernaan sehingga berbagi alat makan sebaiknya tidak dilakukan. Sebagai pencegahan, selalu bawa alat makan portable kemanapun pergi supaya kebersihannya lebih terjaga.
- Menghindari kontak dengan orang sakit. Mengingat penularan adenovirus juga sangat mungkin terjadi lewat cipratan cairan tubuh dan air liur orang yang terinfeksi, maka ada baiknya melarang si Kecil untuk berdekatan dengan orang yang sakit. Hal ini juga berhubungan dengan penerapan protokol kesehatan dimana anak diwajibkan menjaga jarak dengan orang lain dan juga mengenakan masker.
Selain berbagai pencegahan dari luar, buah hati juga perlu diperkuat dari dalam. Misalnya dengan selalu memberikan makanan bergizi seimbang dan mengonsumsi vitamin C 200 mg setiap hari agar daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga mampu mencegah dan melawan virus. Mari cari informasi sebanyak mungkin mengenai hepatitis pada anak agar gejala, penyebaran dan pengobatannya dapat diketahui dan dilakukan dengan benar sehingga kemungkinan munculnya risiko komplikasi dapat dihindari.
CH-20220718-06
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Melanis Pitone. Adenovirus. Kids Health. Diakses pada 16 Mei 2022 dari https://kidshealth.org/en/parents/adenovirus.html.
- Redaksi Sehat Negeriku. Masyarakat Agar Waspada Setelah 3 Pasien Anak Dengan Hepatitis Akut Meninggal Dunia. Kementerian Kesehatan. Diakses pada 19 Mei 2022 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220501/3939769/masyarakat-agar-waspada-setelah-3-pasien-anak-dengan-hepatitis-akut-meninggal-dunia/
- Cedars Sinai Team. What is Adenovirus and Should be I Worried about it? Cedars Sinai. Diakses pada 16 Mei 2022 dari https://www.cedars-sinai.org/blog/what-is-adenovirus.html.
- CDC Team. How Adenovirus Spreads. Centers For Disease Control and Prevention. Diakses pada 16 Mei 2022 dari https://www.cdc.gov/adenovirus/about/transmission.html.
- CDC Team. Preventing and Treating Adenovirus. Centers For Disease Control and Prevention. Diakses pada 16 Mei 2022 dari https://www.cdc.gov/adenovirus/about/prevention-treatment.html.
Cara Redoxon® Kids
mendukung sistem
imunitas si Kecil
Untuk bisa melawan patogen seperti virus, bakteri, jamur dan parasit, tubuh manusia memiliki sistem daya tahan tubuh yang terdiri dari perlindungan fisik (kulit dan selaput lendir), seluler (sel darah putih), dan antibodi. Ayah Bunda, sudah tahu belum bahwa sistem daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin belum cukup matang dalam melawan penyakit? Itulah sebabnya anak-anak lebih rentan terhadap patogen dan berisiko tinggi mengalami infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.
Nah, untuk mengantisipasi hal ini, sebagai orangtua kita bisa memberikan Si Kecil berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral untuk menjaga fungsi sistem daya tahan tubuhnya (imunitas). Namun, sayangnya, anak-anak kerap tidak menerima asupan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang ideal, ditambah apabila pola makannya tidak mengandung banyak buah dan sayuran.
Apalagi, Vitamin C juga tidak diproduksi dalam tubuh manusia, padahal ini merupakan komponen nutrisi yang esensial. Jadi, memenuhi asupannya untuk mendukung fungsi daya tahan tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kini hadir Redoxon® Kids yang diformulasikan dengan 200 mg Vitamin C / tablet dengan anjuran pakai 3x sehari untuk mendukung sistem imunitas dan kesehatan harian si Kecil.
Source: 1. Maggini S, dkk. The Journal of International Medical Research 2010; 38: 386 – 414; 2. Amanda B. Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold. American Journal of Lifestyle Medicine 2016; 10(3): 181-3; 3. Simon AK, Hollander GA, Mc Michael A. 2015 Evolution of the immune system in humans from infancy to old age. Proc. R. Soc. B 282: 20143085.
Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat
Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh. Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.
Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun
Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.
Memperkuat daya tahan tubuh
Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.