Awas, Bahaya Penyakit Akibat Virus Tetap Mengintai Walau Corona Mungkin Usai
Pada awal kemunculannya, virus Covid-19 membuat kita semua sangat waspada. Kini, jumlah kasus penyakit karena virus Covid-19 di Indonesia mulai berkurang karena sudah banyak orang yang mendapatkan vaksin, sehingga terbentuk Herd Immunity atau kekebalan kelompok sebesar 98,5%. Namun, hal ini tetap tidak menjamin angka kematian menurun (1).
Faktanya, hingga 2022 kasus kematian karena Covid masih terus ada. Beberapa kategori orang yang berisiko tetap terkena Covid-19 meski sudah vaksin booster adalah lansia yang sudah menurun imunitasnya, komorbid, imun yang lemah, juga yang tidak konsisten untuk tetap disiplin dalam menjaga protokol kesehatan (1).
Sebenarnya penyakit akibat virus bukan hanya Corona saja, namun banyak varian lainnya yang dapat menginfeksi jika kita memiliki imun tubuh yang lemah. Oleh karena itu, meskipun kasus infeksi virus Corona sudah mulai melandai, namun bukan berarti kita boleh lengah dalam menjaga imunitas tubuh.
Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Berikut nutrisi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh Ibu dan calon bayi:
- Demam Berdarah Dengue (DBD): Penyakit akibat virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan dapat memicu demam tinggi, ruam, nyeri otot, dan nyeri sendi. Dalam kasus yang paling ekstrim, pendarahan hebat hingga kematian dapat terjadi. Demam berdarah ditularkan oleh nyamuk pembawa virus dan sering terjadi di negara tropis (2).
- Chikungunya: Virus chikungunya disebarkan oleh nyamuk yang sama dengan nyamuk penyebar virus DBD yang dapat menyebar melalui darah. Nyeri sendi, demam, sakit kepala nyeri dan munculnya ruam merupakan gejala umum yang terjadi pada pasien chikungunya hingga bisa diinapkan di rumah sakit (2).
- Hepatitis: Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular yang bisa berakibat fatal. Ada lima jenis utama virus hepatitis, yaitu tipe A, B, C, D dan E. Namun, Hepatitis B dan C merupakan jenis penyakit yang bisa memicu penyakit kronis seperti kanker hati dan kematian (3).
- Campak: Jenis virus campak hidup di lendir hidung dan tenggorokan, serta dapat menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan penderita yang sudah tertular. Virus ini dapat tetap aktif di permukaan benda dan di udara hingga 2 jam. Gejala dari campak biasanya adalah pilek, mata merah, sakit tenggorokan, dan munculnya benjolan kecil berwarna putih di dalam mulut (4).
- Cacar Air: Cacar air juga salah satu daftar penyakit karena virus. Gejalanya meliputi demam tinggi, meriang, sakit kepala, kelelahan, sakit punggung, muntah, sakit perut, menurunnya nafsu makan, sakit tenggorokan, dan kulit yang terdapat bintik-bintik seperti melepuh. Penyakit karena virus ini bisa dicegah dengan pemberian vaksin (5).
- Gondongan: Gondongan adalah infeksi virus yang sangat menular pada anak-anak. Gejala yang paling jelas adalah pembengkakan kelenjar sehingga membuat wajah pasien gondongan membengkak. Penyakit ini dapat ditularkan melalui sekresi pernapasan (seperti air liur) dari orang yang sudah terinfeksi oleh virus ini. Virus gondongan akan berpindah dari saluran pernapasan ke kelenjar ludah dan menyebabkan kelenjar membengkak (6).
- Rabies: Rabies juga merupakan penyakit akibat virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang telah terinfeksi. Gejala dari orang yang terkena rabies di antaranya adalah merasa kebingungan, sensitif terhadap cahaya, hingga kelumpuhan parsial. Penderitanya dapat mengalami koma dan kebanyakan pasien penyakit ini akan meninggal dalam waktu 3 hari (7).
- Polio: Polio adalah penyakit infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf. Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun lebih mungkin tertular virus ini daripada orang dewasa. Ciri-ciri polio ditandai dengan hilangnya refleks tubuh, kejang-kejang, nyeri otot, anggota badan mulai kendur dan terkulai (kadang-kadang kondisi ini hanya terjadi pada satu sisi tubuh), kelumpuhan mendadak di bagian pinggul dan kaki yang dapat berlangsung sementara hingga permanen (8).
Cara Mencegah Penyakit karena Virus
Lalu, bagaimanakah cara melakukan pencegahan terhadap virus-virus penyebab penyakit tersebut? Berikut adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit akibat virus, yaitu:
- Mencuci tangan: Rajin menjaga kebersihan seperti mencuci tangan merupakan kebiasaan sehat yang disarankan karena dapat mencegah penyakit akibat virus. Dengan sering mencuci tangan, kita membersihkan tangan dari virus yang berpotensi mengkontaminasi. Selain itu, hindari meminjamkan barang pribadi atau peralatan makan juga dapat membantu mencegah masuknya virus (9).
- Mendapatkan vaksin: Penyakit akibat virus bisa dicegah atau dikurangi tingkat keparahan gejalanya dengan mendapatkan vaksin terlebih dulu. Anak-anak merupakan kelompok usia yang diutamakan untuk menyelesaikan vaksin wajib agar terhindar dari berbagai penyakit seperti polio dan campak. Orang dewasa juga perlu mendapatkan dosis vaksin untuk memperkuat imun tubuh (9).
- Konsumsi suplemen tambahan: Agar terhindar dari penyakit akibat virus, kamu bisa memulai kebiasaan baru dengan rutin mengkonsumsi suplemen vitamin C, D dan Zinc. Vitamin C dan D mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sementara Zinc dapat mengurangi kemampuan virus untuk berkembang biak (10). Dosis vitamin C yang aman untuk anak adalah 200mg/hari dan dewasa 1000mg/hari.
Itulah beberapa penyakit akibat virus selain Covid-19 yang tetap perlu kamu waspadai. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat. Hindarilah kontak langsung dengan orang yang sakit atau hewan-hewan yang berpotensi membawa virus. Jangan lupa untuk rajin mengonsumsi suplemen vitamin C, D dan Zinc untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal setiap hari.
CH-20220905-12
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Ade Nasihudin Al Ansori. Meski Herd Immunity Tinggi, 4 Kelompok Ini Tetap Rentan Isi Daftar Angka Kematian Akibat COVID-19. Liputan 6. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.liputan6.com/health/read/5040308/meski-herd-immunity-tinggi-4-kelompok-ini-tetap-rentan-isi-daftar-angka-kematian-akibat-covid-19.
- Jayne Leonard. Should I Worry About Mosquito Bites? Medical News Today. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/311485.
- WHO Team. Hepatitis. World Health Organization. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.who.int/health-topics/hepatitis#tab=tab_1.
- Stephanie S. Gardner. Measles. Web MD. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.webmd.com/children/vaccines/what-is-measles.
- Caitlin Geng. Healthline. Medical News Today. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/smallpox.
- Michael Paddock. What to Know About Mumps. Medical News Today. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/224382.
- Tim Newman. What You Need to Know About Rabies. Medical News Today. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/rabies.
- Shannon Johnson. Polio. Healthline. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.healthline.com/health/poliomyelitis.
- Jill-Seladi Schuman. Viral Diseases 101. Healthline. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.healthline.com/health/viral-diseases.
- Robert H. Shmerling. Do vitamin D, Zinc, and Other Supplements Help Prevent COVID-19 or Hasten Healing? Harvard Health Blog. Diakses pada 11 Agustus 2022 dari https://www.health.harvard.edu/blog/do-vitamin-d-zinc-and-other-supplements-help-prevent-covid-19-or-hasten-healing-2021040522310.
Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda
Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.
Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.
Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat
Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.
Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.
Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun
Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.
Memperkuat daya tahan tubuh
Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.