Bagikan di :

Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Tetap Optimal di Masa Pandemi

Menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh anak perlu menjadi perhatian orangtua saat ini, terlebih dengan munculnya berbagai jenis varian baru virus Corona di Indonesia. Maka, penting bagi orangtua untuk menjaga daya tahan tubuh si Kecil agar tetap optimal selama masa pandemi. Baca info selengkapnya agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga selama masa pandemi di bawah ini.

Mengenal Sistem Imun Lebih Dekat

Sistem imun merupakan sistem perlindungan yang ada di dalam tubuh. Sistem imun dapat mengenali dan menghancurkan patogen yaitu kuman penyebab penyakit (bakteri, parasit, virus) yang masuk kedalam tubuh. Bila sistem imun tubuh tidak berfungsi baik, tubuh tidak akan mendapat proteksi yang optimal dan tubuh akan mudah terserang berbagai macam penyakit. Sistem imun manusia terdiri dari beberapa tipe, yaitu :

  • Sistem imun bawaan (innate
    Sistem imun non spesifik yang terbentuk sejak kita lahir. Merupakan garis pertahanan pertama tubuh untuk melawan patogen. Contoh : kulit sebagai pertahanan tubuh terluar, selaput lendir pada saluran napas, cairan asam pada saluran pencernaan, proses penghancuran kuman penyebab penyakit oleh sel tubuh, dan proses peradangan / inflamasi. 
  • Sistem imun yang didapat (adaptive)
    Sistem imun spesifik yang terbentuk saat tubuh terserang penyakit atau setelah mendapatkan imunisasi. Sistem imun adaptif membangun berbagai antibodi yang mampu membedakan berbagai jenis patogen dan menghancurkan patogen tersebut secara spesifik (1, 2).

Kenapa Anak-Anak Lebih Rentan Terserang Penyakit?

  • Sistem imun pada anak belum optimal dibandingkan dengan orang dewasa. Anak-anak lebih berisiko terhadap berbagai penyakit karena sel imunnya belum berkembang sempurna. Walaupun bayi yang baru lahir sudah memiliki sistem imun bawaan, namun sistem imun ini masih lemah dan belum optimal (3).
  • Imunnya masih beradaptasi dengan patogen dari luar. Ketika anak terpapar oleh suatu kuman, maka kuman tersebut akan mulai diidentifikasi dan sel imun tubuh akan membuat antibodi spesifik terhadap kuman tersebut. Sehingga apabila anak terinfeksi dengan jenis patogen yang sama di kemudian hari, sistem imun tubuh akan segera menyerang kuman tersebut sebelum menimbulkan gejala-gejala penyakit yang semakin memberat. 

Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Anak?

Matangnya sel imun anak tentu membutuhkan proses yang cukup lama sehingga daya tahan tubuhnya juga perlu ditunjang oleh faktor eksternal, seperti dengan pemberian makanan bergizi, vitamin, dan imunisasi. Selain itu, berikut ini beberapa cara yang bisa orangtua lakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak:

  1. Ajak Anak Tetap Aktif
    Ketika anak bermain atau melakukan aktivitas fisik, maka daya tahan tubuh akan meningkat dengan memicu pergantian sel-sel daya tahan tubuh, menstimulasi produksi dari sel-sel daya tahan tubuh, dan melancarkan sirkulasi darah. Bermain juga dapat mengurangi stres emosional anak. Stres emosional dapat mengeluarkan hormon-hormon stres yang menekan daya tahan tubuh anak. Aktivitas fisik bisa dimulai dari cara yang sederhana seperti keliling kompleks, bersepeda, dan bermain di taman (1)
  2. Istirahat yang Cukup
    Memperoleh tidur berkualitas sama pentingnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi bergizi untuk tubuh. Tidur yang cukup akan memperbaiki kemampuan si Kecil untuk fokus dan berkonsentrasi, menghilangkan lelah, meningkatkan kemampuan belajar anak, serta memelihara daya tahan tubuh. Menurut American Academy of Sleep Medicine, rekomendasi waktu tidur untuk anak per hari adalah sebagai berikut (4):
    Bayi < 1 tahun 12 - 16 jam
    Anak usia 1 – 2 tahun 11 - 14 jam
    Anak usia 3 – 5 tahun 10 - 13 jam
    Anak usia 6 – 12 tahun 9 - 12 jam
    Remaja 13 – 18 tahun 8 - 10 jam
  3. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Anak
    Cara lain untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak adalah dengan memberikan menu makanan yang penuh gizi. Pastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi dengan memberikan asupan makanan bergizi yang didukung juga dengan konsumsi suplemen vitamin C 200mg setiap harinya. Vitamin C berperan penting terhadap tumbuh kembang anak dan memiliki sifat antioksidan kuat yang membantu menjaga daya tahan tubuh secara optimal (5).
  4. Mencuci Tangan
    Cuci tangan mungkin terlihat mudah dan sering diremehkan hingga dilupakan. Banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui tangan seperti penyakit saluran pernapasan, diare, infeksi cacing dan penyakit kulit. Dengan cuci tangan, risiko terkena penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menurun 16-21%. Saat mencuci tangan pastikan seluruh area tangan dibersihkan dengan melakukan gerakan 7 langkah cuci tangan (6)
  5. Imunisasi Lengkap
    Daya tahan tubuh anak juga dapat diperkuat dengan pemberian vaksin. Imunisasi yang dilakukan secara rutin dan lengkap sesuai rekomendasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) pada anak mampu merangsang tubuhnya untuk membentuk antibodi spesifik yang siap melawan beragam jenis penyakit seperti hepatitis B, polio, campak, influenza, dan lain-lain. Di masa pandemi ini anak-anak usia 6 tahun keatas sudah direkomendasikan untuk mendapat vaksinasi COVID guna menekan angka morbiditas dan mortalitas akibat COVID (8,9).
  6. Hindari asap rokok
    Asap rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya, banyak di antaranya dapat mengiritasi atau membunuh sel-sel dalam tubuh. Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa terhadap efek berbahaya dari asap rokok karena anak-anak bernapas lebih cepat dan sistem tubuh untuk menetralisir racun secara alami pada anak juga belum berkembang sempurna. Asap rokok dapat meningkatkan angka kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), infeksi telinga, asma dan juga dapat mempengaruhi kecerdasan serta perkembangan mental dan fisik anak (7).

CH-20220217-42

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri

Artikel ini ditinjau oleh :
dr. Riana Nirmala Wijaya - Medical Affairs Bayer Consumer Health

Referensi:

  1. Silveira MP, Fagundes KKS, et al. Physical Exercise as a Tool to Help the Immune System Against COVID - 19 : An Integrative Review of the Current Literature. Springer. 2020:1-2.
  2. Sudiono J. Sistem Kekebalan Tubuh. Jakarta : EGC
  3. Simon AK, Hollander GA, McMichael A. Evolution of the Immune System in Humans from Infancy to Old Age. Proc R Soc. 2015.
  4. Paruthi S, Brooks, LJ, et al. Recommended Amount of Sleep for Pediatric Populations : A Consensus Statement of the American Academy of  Sleep Medicine. J Clin Sleep Med. 2016; 12(6): 785-786.
  5. Maggini S, Wenzlaff S, Hornig D. Essential Role of Vitamin C and Zinc in Child Immunity and Health. J Int Med Res. 2010; 38: 386- 392. 
  6. Gash CW, Fragaszy E, Hayward AC. Hand Hygiene to Reduce Community Transmission of Influenza and Acute Respiratory Tract Infection : A Systematic Review. John Wiley & Sons. 2012; 738-740.
  7. ASH Research Report. Secondhand Smoke : The Impact on Children. 2017:3-6.
  8. Kementerian Kesehatan. Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi paca Masa Pandemi COVID-19. 2020.
  9. IDAI. Pemberian Vaksin Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun. 2021. Available at :
    https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/rekomendasi-ikatan-dokter-anak-indonesia-pemberian-vaksin-covid-19-coronavac%C2%AE-pada-anak-usia-6-11-tahun-pemutakhiran-16-desember-2021


Cara Redoxon® Kids
mendukung sistem
imunitas si Kecil

 

 

Untuk bisa melawan patogen seperti virus, bakteri, jamur dan parasit, tubuh manusia memiliki sistem daya tahan tubuh yang terdiri dari perlindungan fisik (kulit dan selaput lendir), seluler (sel darah putih), dan antibodi. Ayah Bunda, sudah tahu belum bahwa sistem daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin belum cukup matang dalam melawan penyakit? Itulah sebabnya anak-anak lebih rentan terhadap patogen dan berisiko tinggi mengalami infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.

Nah, untuk mengantisipasi hal ini, sebagai orangtua kita bisa memberikan Si Kecil berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral untuk menjaga fungsi sistem daya tahan tubuhnya (imunitas). Namun, sayangnya, anak-anak kerap tidak menerima asupan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang ideal, ditambah apabila pola makannya tidak mengandung banyak buah dan sayuran.

Apalagi, Vitamin C juga tidak diproduksi dalam tubuh manusia, padahal ini merupakan komponen nutrisi yang esensial. Jadi, memenuhi asupannya untuk mendukung fungsi daya tahan tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kini hadir Redoxon® Kids yang diformulasikan dengan 200 mg Vitamin C / tablet dengan anjuran pakai 3x sehari untuk mendukung sistem imunitas dan kesehatan harian si Kecil.

Source: 1. Maggini S, dkk. The Journal of International Medical Research 2010; 38: 386 – 414; 2. Amanda B. Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold. American Journal of Lifestyle Medicine 2016; 10(3): 181-3; 3. Simon AK, Hollander GA, Mc Michael A. 2015 Evolution of the immune system in humans from infancy to old age. Proc. R. Soc. B 282: 20143085.

Selengkapnya

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh. Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.