Bagikan di :

Daftar Penyakit Pancaroba & Tips Pencegahannya

Penyakit pancaroba merupakan penyakit musiman yang tidak dapat dihindari. Karena Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim panas dan musim hujan, peralihan musim dapat berdampak pada beberapa kondisi kesehatan dan menurunkan daya tahan tubuh manusia (1). Meskipun musim pancaroba tidak dapat dihindari, Anda tetap bisa berjaga-jaga agar kondisi tubuh selalu optimal setiap hari. Simak info di bawah ini untuk mengetahui penyebab penyakit di musim pancaroba, jenis-jenisnya dan cara pencegahannya.  

Pengertian Musim Pancaroba

Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara tropis yang terletak di antara benua Asia, benua Australia, serta Samudra Pasifik dan Hindia. Selain itu, Indonesia juga dilintasi oleh garis khatulistiwa dan memiliki banyak selat serta teluk. Kondisi tersebut membuat Indonesia lebih rentan terhadap pergantian musim (1).

Di Indonesia, musim dibagi menjadi 2 yaitu musim panas dan hujan, dan di antara kedua musim tersebut terdapat 2 periode musim pancaroba atau peralihan. Selama musim pancaroba berlangsung, baik cuaca, curah hujan dan tingkat kelembaban akan terus berubah secara tidak konsisten. Perubahan inilah yang akan mempengaruhi lingkungan, kuman dan virus penyebab infeksi secara langsung maupun tidak langsung, termasuk daya tahan tubuh manusia. Inilah yang nantinya akan menyebabkan penyakit pancaroba (1).

Pengaruh perubahan cuaca terhadap imunitas tubuh

  • Perubahan cuaca dan temperatur. Perubahan suhu seperti dari cuaca yang panas ke dingin, dapat membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit.  Hal ini karena virus dapat bertahan di cuaca yang dingin dan imun tubuh cenderung melemah pada suhu yang rendah (1,2).
  • Beberapa penyakit dibawa oleh hujan. Kondisi cuaca seperti curah hujan, banjir, kelembaban, dan musim panas memiliki efek yang cukup signifikan terhadap penyebaran penyakit pada manusia. Misalnya, hujan deras yang terjadi secara terus menerus dapat meningkatkan peluang penyebaran penyakit yang dibawa oleh kuman dalam air hujan (2)

Daftar Penyakit Pancaroba
Terdapat beberapa penyakit yang rentan muncul selama musim pancaroba dan harus diwaspadai perkembangannya. Di antaranya adalah:

  1. Flu
    Flu adalah penyakit yang sering terjadi di negara tropis dan dapat ditularkan melalui batuk dan bersin. Alasan mengapa flu seringkali dikaitkan dengan musim pancaroba adalah pertama, karena suhu yang lembab saat musim hujan akan meningkatkan peluang virus dapat bertahan hidup lebih lama. Alasan yang kedua adalah karena pada cuaca dingin, biasanya orang-orang lebih sering berkumpul dalam satu ruangan yang sama, menyebabkan risiko penularannya menjadi lebih tinggi (3).
  2. ISPA
    Suhu yang dingin seperti paparan cuaca meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Menghirup udara dingin dapat turut menurunkan suhu tubuh dan menyebabkan melemahnya respons imun. Sebagaimana diketahui, imunitas bertugas sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Gejala dari ISPA meliputi gatal dan nyeri pada tenggorokan, batuk, pilek, demam, pusing dan sesak napas (4).
  3. Diare
    Cryptosporidium adalah nama parasit yang menginfeksi saluran usus dan mampu menyebabkan diare. Organisme ini dapat ditularkan melalui air, terutama pemakaian lahan di daerah aliran sungai yang terkontaminasi. Penelitian menunjukkan bahwa hujan dan badai diduga membawa kotoran manusia dan hewan ke sungai dan danau, serta dapat mengontaminasi proses pengolahan air minum. Oleh karena itu, penggunaan air bersih di lingkungan di sekitar kita sangat krusial untuk menekan terjadinya diare musiman (3).
  4. Cacar Air
    Cacar air merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella dan dapat menular setelah perubahan cuaca (5). Gejala dari cacar air di antaranya adalah muncul ruam merah di bagian dada, wajah, punggung dan tidak dapat menutup kemungkinan dapat menyebar ke area lain. Sesuai dengan namanya, ruam cacar air ditandai dengan benjolan merah yang berisi cairan. Selain itu, cacar air juga dapat menimbulkan sakit kepala, demam, kelelahan  dan berkurangnya nafsu makan (5).
  5. Campak
    Campak juga termasuk ke daftar penyakit pancaroba. Anak-anak yang tertular penyakit ini dapat menyebarkan ke teman-temannya di sekolah (4). Gejala campak mirip dengan cacar air, namun biasanya ruam karena campak akan muncul pertama kali di sekitar dahi, baru kemudian menyebar ke bagian lain. Penderita campak juga akan mengalami demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, mata merah, serta bintik-bintik di bagian dalam mulut dan pipi (5).
  6. Tifus
    Tifus merupakan penyakit pancaroba yang disebabkan oleh bakteri Salmonella dan biasanya sering terjadi di negara berkembang. Gejala dari tifus atau demam tifoid adalah demam, pusing, sakit perut dan diare. Perubahan cuaca, khususnya dari musim panas ke hujan, berpotensi meningkatkan perkembangbiakan Salmonella (6).

Pencegahan yang bisa dilakukan

Agar tubuh tidak mudah jatuh sakit saat musim penyakit pancaroba, ada beberapa langkah yang bisa Anda siapkan, contohnya seperti:

  • Istirahat yang cukup. Tidur yang cukup merupakan hal yang krusial agar tubuh tetap dalam kondisi yang fit. Faktanya, kualitas tidur yang kurang baik erat kaitannya dengan risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit (7).
  • Selalu menjaga kebersihan. Pencegahan berbagai virus dapat dilakukan dengan rajin mencuci tangan dan membersihkan peralatan atau fasilitas yang sering dipakai oleh umum.
  • Mengonsumsi makanan sehat. Sangat disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran karena sumber gizi yang kaya akan vitamin dan mineral (7).
  • Mengonsumsi Vitamin C, D dan Zinc. Data menunjukkan bahwa orang yang sedang sakit flu dan mengonsumsi minimal 1.000 mg vitamin C per hari dapat mengurangi lama sakitnya. Hal ini berlaku baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Selain itu, kekurangan vitamin D dapat meningkatkan peluang terserang penyakit pancaroba, dan konsumsi Zinc juga terbukti dapat mempercepat penyembuhan (7).

Demikian informasi terkait penyakit pancaroba yang perlu Anda ketahui. Jangan lupa untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas agar Anda dan keluarga dapat menangkal berbagai penyakit musiman. Semoga sehat selalu.

CH-20220110-24

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Syifak S & Yuniati D. Seasonal Incidence of Guillain-Barre Syndrome in Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Atlantis Press. Diakses pada 29 Desember 2021 dari https://www.atlantis-press.com/article/125961906.pdf 
  2. Philip M Polgreen & Evelyn L Polgreen. Infectious Diseases, Weather, and Climate. Clinical Infectious Diseases Vol 66 Issue 6. Diakses pada 29 Desember 2021 dari https://academic.oup.com/cid/article/66/6/815/4773343 
  3. National Research Council Committee. Under the Weather: Climate, Ecosystems, and Infectious Disease. Climate Influences on Specific Disease. Diakses pada 29 Desember 2021 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK222258/ 
  4. CDC Team. Top 3 Things Parents Need to Know About Measles. Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 30 Desember 2021 https://www.cdc.gov/measles/about/parents-top4.html
  5. Jill Seladi-Schulman. Chickenpox vs Measles: What’s The Difference? Medical News Today. Diakses pada 29 Desember 2021 https://www.medicalnewstoday.com/articles/322637 
  6. Deus Thindwa, dkk. Distinct climate influences on the risk of typhoid compared to invasive non-typhoid Salmonella disease in Blantyre, Malawi. Scientific Reports. Diakses pada 29 Desember 2021 https://www.nature.com/articles/s41598-019-56688-1 
  7. SaVanna Shoemaker. 9 Ways to Boost Your Body’s Natural Defenses. Healthline. Diakses pada 29 Desember 2021 https://www.healthline.com/nutrition/how-to-boost-immune-health#2.-Eat-more-whole-plant-foods


Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda

 

 

Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.

Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.

Selengkapnya

 

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.

Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.