Gejala Flu, Penularan dan Penanganannya
Hampir semua orang pernah mengalami flu. Tapi tahukah Anda jika flu adalah penyakit yang dianggap cukup serius? Flu atau influenza adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang tubuh dengan cara menyebar melalui saluran pernapasan atas dan bawah. Setiap tahun, virus ini ternyata mampu membunuh antara 12.000 sampai 49.000 orang (1).
Lalu apa saja sebenarnya gejala flu, bagaimana penularannya bisa terjadi dan apa yang harus dilakukan dalam penanganannya? Simak info di bawah ini agar Anda dapat mengantisipasi apabila gejala flu sudah terlanjur terjadi.
Gejala Flu
Berikut ini merupakan gejala flu yang terjadi pada umumnya (2):
- Tubuh terasa mudah lelah
- Demam, suhu di atas 38° C
- Tenggorokan gatal atau sakit
- Batuk
- Pilek
- Panas dingin
- Badan atau otot terasa nyeri
Sebagai catatan, perlu diingat bahwa demam biasanya memang terjadi di tahap awal flu, namun tidak semua orang yang terkena flu akan mengalami demam.
Gejala Flu yang Tidak Boleh Diabaikan
Sebagian orang memiliki risiko lebih tinggi terkena komplikasi terkait flu. Menurut Infectious Diseases Society of America, setidaknya beberapa kelompok ini harus lebih berhati-hati (2):
- Lansia berusia 65 tahun ke atas
- Anak-anak berusia 18 tahun ke bawah yang menggunakan obat berbasis aspirin atau salisilat
- Anak-anak di bawah usia 5 tahun, terutama mereka yang berusia di bawah 2 tahun
- Orang yang hidup dengan kondisi medis kronis (seperti asma, diabetes, atau penyakit jantung)
- Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu
- Wanita yang sedang hamil atau hingga dua minggu pasca persalinan
- Penghuni panti jompo dan fasilitas perawatan jangka panjang lainnya
Berikut tanda-tanda gejala flu yang berbahaya bagi orang dewasa (2):
- Sesak napas atau napas tersengal-sengal
- Terasa sakit di bagian dada
- Linglung
- Muntah
- Kepala terasa berputar-putar secara mendadak
Sedangkan bagi bayi, balita dan anak-anak, gejala flu yang lebih serius meliputi (2):
- Sesak nafas
- Warna kulit agak kebiruan
- Rewel
- Demam yang disertai dengan ruam
- Kesulitan untuk makan dan minum
- Menangis tanpa mengeluarkan air mata
Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala flu di atas, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Beda Gejala Flu dengan Gejala Covid-19
Baik flu biasa ataupun Covid-19 dapat menyebar dari orang ke orang di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama. Keduanya dapat ditularkan melalui partikel virus yang dikeluarkan oleh orang yang sakit. Partikel-partikel ini dapat mendarat di mulut atau hidung orang-orang yang berada di dekatnya dan mungkin terhirup ke dalam paru-paru melalui udara, sentuhan fisik langsung atau menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dengan virus (1).
Tidak hanya sama-sama menular, namun seringkali gejala Covid-19 terlihat serupa dengan gejala flu biasa (1). Agar Anda dapat membedakannya, berikut ini beberapa perbandingan antara gejala flu dan Covid-19:
- Perbedaan penyebabnya
Flu dan Covid-19 memiliki beberapa perbedaan, salah satunya virus penyebab kedua penyakit ini adalah 2 virus yang berbeda. Virus Corona disebabkan oleh virus yang bernama SARS-CoV-2, sedangkan influenza disebabkan oleh virus influenza A dan B (4). - Waktu yang dibutuhkan untuk tertular
Biasanya, seseorang mengalami gejala flu dalam 1-4 hari setelah infeksi. Sedangkan gejala Covid-19 baru terlihat setelah 2 -14 hari setelah terinfeksi (4). - Tingkat kematian
Covid-19 lebih menular dan menyebar lebih cepat daripada flu. Tingkat kematian juga lebih tinggi dengan Covid-19 daripada flu. Sejauh ini, lebih dari 38 juta orang telah terinfeksi Covid-19 di AS dan 630.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di AS pada tahun 2020 dan 2021. Sedangkan selama 2019-2020, jumlah kematian karena flu adalah sebanyak 22.000 orang. Untuk jumlah kasus di Indonesia sendiri setidaknya Corona sudah mencapai 4,18 juta kasus dan 140.000 kematian (3). - Masalah pernapasan
Pada Covid-19, masalah pernapasan yang serius lebih sering terjadi, sedangkan pada penderita flu masalah ini hanya terjadi pada beberapa kasus saja (4). - Deman dan sakit kepala
Pasien flu biasanya mengalami frekuensi demam dan sakit kepala yang lebih jarang terjadi dibandingkan penderita Covid-19 (4). - Menurunnya nafsu makan
Pada umumnya, virus Covid-19 tidak terlalu berdampak pada penurunan nafsu makan, sedangkan pada gejala flu, pasien yang mengalami kurangnya nafsu makan lebih sering ditemui (4). - Diare
Diare lebih sering terjadi pada penderita Covid-19 dibandingkan orang yang memiliki gejala flu biasa (4).
Penularan Gejala Flu
Flu memiliki tingkat penularan yang cukup tinggi karena Anda dapat menginfeksi orang lain satu hari sebelum gejala Anda muncul. Faktanya, flu paling menular dalam tiga hingga empat hari pertama setelah Anda mengalami gejala flu, dan tetap memiliki kemungkinan untuk menularkan selama 5-7 hari setelahnya (1).
Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak dekat dengan orang lain untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.
Penanganan Gejala Flu
Jika Anda mengalami gejala flu, segera ikuti tips berikut agar tidak memperparah gejala dan tidak menyebarkannya ke orang lain:
- Cuci tangan
Dengan mencuci tangan, Anda dapat mencegah penyebaran virus. Gosok tangan dengan sabun minimal selama 20 detik dan bilas dengan air bersih (2,4). - Jaga jarak dan tutup mulut jika akan batuk atau bersin
Flu sangat menular dan mudah menyebar melalui udara. Jadi, jika Anda batuk atau bersin, segera tutupi mulut Anda dengan tisu sekali pakai (2). Selain itu, pastikan Anda selalu menjaga jarak dengan orang lain untuk mengurangi risiko penularan (4). - Konsumsi makanan bergizi
Tingkatkan daya tahan tubuh Anda dengan tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak nutrisi. Meskipun ketika mengalami gejala bisa jadi nafsu makan menghilang, cobalah untuk tetap melakukan langkah ini. Jika tidak memungkinkan untuk makan dalam jumlah seperti biasanya, Anda bisa mengonsumsi makanan dalam porsi kecil terlebih dahulu (2). - Minum air putih yang cukup
Pastikan Anda tidak dehidrasi dengan memperbanyak cairan dalam tubuh. Hindari minuman beralkohol dan kafein (2). - Beritahukan orang lain
Jika Anda sering melakukan kontak dengan rekan kerja atau keluarga, beritahukan bahwa Anda mengalami gejala flu. Dengan memberikan kabar, orang lain dapat melakukan penanganan apabila beberapa hari kemudian mengalami gejala flu (2). - Beristirahat di rumah
Jangan lupa untuk beristirahat di rumah. Selain mengistirahatkan tubuh Anda dan mempercepat pemulihan, Anda juga telah membantu rekan kerja Anda dengan tidak menularkan flu lebih jauh (4).
Hindari Hal-Hal Ini Jika Memiliki Gejala Flu
Kurangi dampak buruk yang diakibatkan oleh gejala flu dengan menghindari beberapa hal di bawah ini:
- Kontak fisik
Agar Anda tidak menyebarkan virus, hindari kontak fisik atau berbagi makanan dan minuman dengan orang lain. Flu sangat mudah menyebar dengan cara-cara seperti ini (4). - Jangan konsumsi makanan olahan
Hindari makanan olahan karena makanan jenis ini tidak akan memberi Anda banyak nutrisi. Sebagai gantinya, perbanyak makanan yang sehat dan bergizi, karena tubuh Anda membutuhkan nutrisi dan energi untuk melawan virus (4). - Jangan merokok
Flu adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, jadi akan lebih baik bila Anda tidak memperparah kondisi ini dengan merokok. Faktanya, rokok akan mengiritasi paru-paru Anda dan hal ini dapat memperburuk gejala flu yang sudah ada (2).
Cegah Flu Sebelum Terjadi
Pencegahan selalu lebih direkomendasikan daripada pengobatan. Lakukan beberapa hal di bawah ini agar Anda terhindar dari serangan flu:
- Segera dapatkan vaksin flu
Pencegahan flu dapat dilakukan dengan vaksin influenza. Ingat, agar optimal untuk menghindari flu, vaksin ini harus diulang setiap tahun (4). - Selalu Membersihkan Benda yang sering disentuh orang
Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan benda yang mungkin terkontaminasi virus penyebab flu. Dengan begini, Anda dapat mencegah penularan flu (4). - Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin C
Sebuah penelitian pada tahun 2017 menemukan bahwa vitamin C berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Orang yang kekurangan vitamin C cenderung lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti flu (5).
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjaga imun tubuh dengan rutin mengkonsumsi vitamin ini. Bila perlu, gunakan suplemen yang tidak hanya mengandung vitamin C, namun juga vitamin D dan Zinc setiap hari agar terhindar dari dari flu serta mempercepat pemulihan gejala flu.
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Hackensack Meridian Health. 12 Facts You Probably Didn’t Know About the Flu. Hackensackmeridianhealth.org. Diakses pada 16 September 2021 dari https://www.hackensackmeridianhealth.org/HealthU/2019/10/30/12-facts-about-the-flu/
- Valencia Higuera. 10 Facts About the Flu You Should Know. Healthline.com. Diakses pada 16 September 2021 dari https://www.healthline.com/health/influenza/what-to-do-first-sign#What-not-to-do
- Johns Hopkins University. Covid-19 Data Repository by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE). Github.com. Diakses pada 16 September 2021 dari https://github.com/CSSEGISandData/Covid-19
- Aaron Kandola. New Coronavirus VS Flu. MedicalNewsToday.com. Diakses pada 16 September 2021 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/coronavirus-vs-flu#causes
- JR Thorpe. How Vitamin C Works to Prevent The Flu. Bustle.com. Diakses pada 16 September 2021 dari https://www.bustle.com/p/how-vitamin-c-works-to-prevent-the-flu-19300887
Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda
Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.
Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.
Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat
Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.
Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.
Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun
Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.
Memperkuat daya tahan tubuh
Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.