Bagikan di :

Jangan Salah, Ini Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel

Sakit tenggorokan, kondisi yang hampir sering dikeluhkan oleh orang-orang dari berbagai kelompok usia, umum terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Tidak sedikit yang menganggap bahwa sakit tenggorokan yang dialami adalah radang tenggorokan atau amandel yang sedang kambuh. Tapi nyatanya, radang tenggorokan dan amandel adalah dua kondisi kesehatan yang berbeda meskipun gejala yang ditimbulkan dapat serupa dan memungkinkan untuk terjadi bersamaan (1). Agar tidak keliru dalam membedakannya, berikut ini perbedaan radang tenggorokan dan amandel.

Perbedaan Radang Tenggorokan dan Amandel

Perbedaan radang tenggorokan dan amandel dapat dilihat dari berbagai tanda, di antaranya adalah:

  • Radang tenggorokan: disebut juga faringitis, adalah peradangan pada bagian belakang tenggorokan (faring) dan jaringan sekitarnya (2). Pada radang tenggorokan, seseorang dapat mengeluhkan nyeri tenggorokan terutama saat menelan disertai demam, badan lemas dan mudah lelah (2)
  • Radang amandel: Perbedaan radang tenggorokan dan amandel bisa dideteksi melalui ciri fisik. Misalnya, radang amandel merupakan kelenjar tonsil yang terletak pada perbatasan antara rongga mulut dengan tenggorokan (3). Kelenjar tonsil ini berfungsi sebagai barier pertahanan tubuh jika terjadi infeksi pada saluran pernafasan atas (3 , 4) . Ketika terjadi infeksi, kelenjar ini akan membesar dan menimbulkan reaksi peradangan. Kondisi ini dikenal sebagai tonsilitis (4). Seseorang dapat mengalami faringitis dan tonsilitis secara bergantian atau jika terjadi bersamaan disebut dengan tonsilofaringitis (3).

Gejala Radang Tenggorokan dan Amandel

Perbedaan radang tenggorokan dan amandel juga dapat dilihat dari gejala yang menyertainya. Gejala - gejala yang timbul pada radang tenggorokan dan amandel bergantung pada mikroorganisme yang menyertainya. Umumnya kedua kondisi ini memiliki gejala yang serupa, namun pada radang tenggorokan gejala lebih bervariasi dan melibatkan sistem organ lainnya (2, 5).

Gejala radang tenggorokan: (2, 5)

  • Nyeri tenggorokan terutama saat menelan
  • Demam dan menggigil
  • Suara serak
  • Dapat disertai dengan atau tanpa batuk 
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, nyeri perut
  • Mual serta muntah, terutama pada anak-anak
  • Pada pemeriksaan akan tampak kemerahan pada dinding belakang tenggorokan 

Gejala amandel: (1, 6)

  • Nyeri saat menelan
  • Demam  
  • Bau mulut
  • Nyeri dan kaku di area leher
  • Pada pemeriksaan oleh dokter, biasanya akan tampak kemerahan dan pembengkakan pada kelenjar tonsil serta kelenjar getah bening di leher. Kondisi ini disebabkan karena infeksi dapat menimbulkan terkumpulnya cairan pada kelenjar tonsil. 

Penyebab Radang Tenggorokan dan Amandel

  1. Serangan virus. Infeksi virus adalah penyebab yang paling sering terjadi pada radang tenggorokan dan amandel. Infeksi virus ini sering disebabkan oleh rhinovirus, coronavirus, dan parainfluenza virus (7). Tidak ada penanganan khusus ketika virus menjadi sumber utamanya dan pada umumnya kondisi akan membaik dalam  periode 7 – 10 hari sejak bergejala (2).
  2. Infeksi bakteri dan jamur. Lain halnya jika terjadinya radang tenggorokan dan amandel disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur, biasanya membutuhkan penanganan yang lebih spesifik dengan penggunaan antibiotik ataupun anti jamur. Secara khusus, bakteri yang sering menyebabkan radang tenggorokan dan amandel adalah Streptococcus group A (GAS), dikenal sebagai Strep throat (8).

Deteksi dini adanya infeksi oleh bakteri GAS dan terapi yang tepat akan mempengaruhi tingkat kesembuhan dan terjadinya komplikasi lanjutan seperti Acute Rheumatic Fever dan Glomerulonephritis, terutama pada anak – anak (2, 8).

Pencegahan yang dapat dilakukan pada radang tenggorokan dan amandel

Pengobatan pada radang tenggorokan dan amandel bergantung pada mikroorganisme penyebabnya. Karena infeksi virus bertanggung jawab hampir pada sebagian besar kasus, dan dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga yang terpenting adalah menjaga dan memperkuat daya tahan tubuh agar dapat melawan virus yang menyerang (2, 5)

Meskipun ada beberapa perbedaan radang tenggorokan dan amandel, namun penderitanya sama-sama dapat disembuhkan. Beberapa tips yang dapat membantu selama proses penyembuhan dan pencegahan agar tidak menjadi gejala yang berkepanjangan, antara lain: (9)

  • Istirahat yang cukup.
  • Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan meningkatkan produksi air liur dalam mulut untuk membantu melawan infeksi.
  • Penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala seperti anti nyeri dan obat demam, penggunaan pada anak harap mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
  • Berkumur dengan dengan air garam atau obat kumur antiseptik guna mematikan bakteri atau virus yang berada dalam tenggorokan.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin C 200mg yang dapat diberikan pada kondisi radang akut dengan keluhan nyeri dan rasa tidak nyaman pada tenggorokan yang mengganggu, serta berfungsi meningkatkan imunitas tubuh.

Demikian informasi terkait perbedaan radang tenggorokan dan amandel serta pencegahannya. Agar proses penyembuhan lebih cepat, sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin C 200mg setiap harinya. Jika gejala masih belum mereda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Semoga sehat selalu.

CH-20220307-30

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Jessica Gabriana

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Stelter K. Tonsillitis and sore throat in childhood. Laryngo-Rhino-Otologie. 2014;93(S 01 suppl):S84–102.
  2. Sykes EA, Wu V, Beyea MM, Simpson MTW, Beyea JA. Pharyngitis: Approach to diagnosis and treatment. Can Fam Physician. 2020 Apr;66(4):251–7. 
  3. Mitchell RB, Archer SM, Ishman SL, Rosenfeld RM, Coles S, Finestone SA, et al. Clinical Practice Guideline: Tonsillectomy in Children (Update). Otolaryngol - Head Neck Surg (United States). 2019;160(1_suppl):S1–42. 
  4. Geißler K, Markwart R, Requardt RP, Weigel C, Schubert K, Scherag A, et al. Functional characterization of T-cells from palatine tonsils in patients with chronic tonsillitis. PLoS One. 2017;12(9):1–21. 
  5. Triadi DA, Sudipta IM. Karakteristik kasus faringitis akut di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Denpasar periode Januari – Desember 2015. Intisari Sains Medis. 2020;11(1):245.
  6. Alasmari NSH, Bamashmous ROM, Alshuwaykan RMA. Causes and Treatment of Tonsillitis. Egypt J Hosp Med. 2017;69(8):2975–80. 
  7. Keskin H, Guvenmez O. A new treatment modality to reduce acute tonsillitis healing time. J Popul Ther Clin Pharmacol. 2019;26(2):e14–9. 
  8. Mustafa Z, Ghaffari M. Diagnostic Methods, Clinical Guidelines, and Antibiotic Treatment for Group A Streptococcal Pharyngitis: A Narrative Review. Front Cell Infect Microbiol. 2020;10(October):1–10. 
  9. Shulman ST, Bisno AL, Clegg HW, Gerber MA, Kaplan EL, Lee G, et al. Clinical practice guideline for the diagnosis and management of group a streptococcal pharyngitis: 2012 update by the infectious diseases society of America. Clin Infect Dis. 2012;55(10):86–102. 
     


Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda

 

 

Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.

Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.

Selengkapnya

 

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.

Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.