Bagikan di :

Ketahui Penyebab Sering Batuk Pilek Pada Orang Dewasa dan Cara Mengatasinya

Sering batuk pilek pada orang dewasa, kira-kira apa penyebabnya? Batuk pilek atau common cold yang tidak kunjung membaik tentunya sangat mengganggu kita saat menjalani aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, kamu harus tahu sebenarnya apa yang menjadi penyebab terjadinya batuk pilek dan cara tepat mengatasinya. Tujuannya agar batuk bisa segera membaik dan kamu bisa beraktivitas kembali seperti biasanya.

Batuk Pilek pada Orang Dewasa, Apa Bedanya?

Batuk pilek umumnya terjadi pada anak, namun dapat juga terjadi pada orang dewasa. Orang dewasa umumnya dapat mengalami batuk dan pilek sebanyak 1-3 kali per tahun (1). Gejala batuk pilek ini umumnya akan memuncak di hari 1-3, kemudian bertahan hingga 7-10 hari (2).

Penyebab Sering Batuk Pilek pada Orang Dewasa

Dalam setahun terakhir, sudah berapa kali kamu terkena batuk pilek? Jika sering, mungkin sudah saatnya bagimu untuk mencari tahu kenapa sering pilek dan bagaimana cara menghilangkan batuk dan pilek agar tidak kambuh terus-menerus. Bisa jadi, penyebab flu dan batuk yang sering terjadi padamu disebabkan oleh beberapa kondisi tubuhmu yang:

  1. Rentan terkena radang. Gejala batuk pilek biasanya disebabkan oleh respon tubuh untuk melawan virus (3). Tubuh yang rentan mengalami radang dapat menjadi penyebab sering batuk pilek pada orang dewasa. Faktor risiko peradangan juga bervariasi, misalnya seperti kurang tidur, berat badan overweight bahkan obesitas, serta orang yang menjalani olahraga intensitas berat secara rutin, berisiko tinggi mengalami batuk pilek (4).
  2. Sering beraktivitas di dalam ruangan. Tahukah kamu, jika aktivitas di lingkungan indoor memungkinkan untuk terjadinya kontak dengan virus lebih lama dibandingkan dengan di outdoor? Akibatnya, risiko mengalami infeksi pun sulit dihindari. Kondisi lingkungan dan udara yang lembab juga dapat meningkatkan masa hidup virus (1). Apalagi, salah satu virus penyebab batuk pilek (Rhinovirus) dapat bertahan hidup beberapa hari pada permukaan benda (3).
  3. Memiliki kebiasaan merokok. Orang yang merokok memiliki risiko mengalami gejala batuk dan pilek yang lebih lama dibandingkan dengan yang tidak merokok. Selain itu, perokok juga lebih berisiko untuk mengalami gejala setelah terpapar patogen penyebab batuk dan pilek dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (4).
  4. Sering stress. Hati-hati, stress juga dapat mempengaruhi fungsi imun tubuh, lho. Orang yang mengalami stress lebih sering mengalami infeksi seperti batuk dan pilek karena kondisi ini dapat merubah respon tubuh terhadap penyakit (5).
  5. Mengalami perubahan cuaca. Ternyata, suhu lingkungan juga berpengaruh terhadap penyebab sering batuk pilek pada orang dewasa. Pasalnya, cuaca lembab juga berimbas pada ketahanan tubuh, di mana batuk pilek umumnya terjadi pada cuaca dengan kelembaban tinggi, seperti musim hujan (1).
  6. Memiliki kurang waktu tidur. Jika waktu istirahatmu di malam hari masih belum cukup, mungkin ini salah satu faktor pemicunya. Tidur hanya dengan durasi 5 jam atau kurang seringkali dikaitkan dengan peningkatan risiko seseorang mengalami gejala batuk pilek (4).

Cara Mengatasi Batuk Pilek pada Orang Dewasa

Tubuh yang lebih siap tentunya akan kuat menghadapi berbagai paparan penyakit dari luar sana. Nah, kira-kira apa saja yang harus dipersiapkan? Berikut catatan cara menghilangkan batuk dan pilek yang bisa kamu terapkan.

  1. Konsumsi suplemen vitamin C, D dan Zinc. Ada apa dengan vitamin C, D, dan Zinc? Kenapa konsumsi suplemen tersebut sangat disarankan? Jawabannya adalah karena asupan nutrisi tersebut dapat mengatasi batuk dan pilek:
    • Vitamin C dapat dikonsumsi rutin sebagai pencegahan batuk dan pilek, (6) dan ketika dikonsumsi saat sudah terjangkit pun, vitamin ini dapat menurunkan durasi dan tingkat keparahan batuk dan pilek (7).
    • Vitamin D juga dapat memperkuat sistem imun dalam memerangi patogen pembawa penyakit dan konsumsi rutin juga membantu mengurangi risiko kejadian batuk pilek (7).
    • Zinc dapat membantu menurunkan durasi dan tingkat keparahan batuk dan pilek (6), serta meningkatkan fungsi imun di dalam tubuh (7).
  2. Diet makanan yang bersifat basa. Virus tidak bisa berkembangbiak di lingkungan yang basa, sementara sistem imun dapat bekerja pada tubuh dengan pH basa. Oleh karena itu, kamu bisa mengonsumsi menu yang bersifat basa seperti seperti buah dan sayur. Sebaliknya, coba turunkan konsumsi diet yang cenderung asam seperti daging, ikan, telur dan produk dairy, sereal, dan soft drink (6).
  3. Berkumur dengan menggunakan air. Berkumur-kumur rutin dengan menggunakan air dapat menurunkan frekuensi terjadinya gejala batuk dan pilek pada orang dewasa. Selain itu, berkumur juga bisa mengurangi terjadinya risiko infeksi yang menyebabkan batuk dan pilek (2).

Batuk yang terjadi terus menerus sebaiknya jangan dianggap sepele. Bisa jadi, sering batuk pilek pada orang dewasa menandakan ada yang kurang tepat dengan gaya hidupmu, sehingga menyebabkan imun tubuh yang kurang baik dalam melawan penyakit. Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut seberapa kuat imun tubuhmu, kamu bisa mengecek skor imunitas yang sudah dirancang oleh para ahli, lho! Serta, jangan lupa untuk selalu mengonsumsi suplemen vitamin C, D dan Zinc agar penyebab batuk pilekmu dapat segera teratasi dengan baik. Semoga sehat selalu!

CH-20230505-04

Artikel ini ditulis oleh:
dr. Ruth Katrin Goldina

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:

  1. Passioti, M. et al. (2014) ‘The common cold: Potential for future prevention or cure topical collection on rhinosinusitis’, Current Allergy and Asthma Reports, 14(2). doi: 10.1007/s11882-013-0413-5.
  2. Allan, G. M. and Arroll, B. (2014) ‘Prevention and treatment of the common cold: making sense of the evidence’, CMAJ, 186(3), pp. 190–199.
  3. Pappas, D. E. (2018) ‘The Common Cold’, in Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases, pp. 199–202. Available at: www.expertconsult.com.
  4. Shibata, M. et al. (2018) ‘Potential common factors associated with predisposition to common cold in middle-aged and elderly Japanese’, Medicine (United States), 97(20). doi: 10.1097/MD.0000000000010729.
  5. Cohen, S., Tyrell, D. A. and Smith, A. P. (1990) ‘Psychological stress and Susceptibility to the Common Cold’, The New English Journal of medicine, 323(16), pp. 1120–1123.
  6. Mousa, H. A. L. (2017) ‘Prevention and Treatment of Influenza, Influenza-Like Illness, and Common Cold by Herbal, Complementary, and Natural Therapies’, Journal of Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 22(1), pp. 166–174. doi: 10.1177/2156587216641831.
  7. Rondanelli, M. et al. (2018) ‘Self-Care for Common Colds: The Pivotal Role of Vitamin D, Vitamin C, Zinc, and Echinacea in Three Main Immune Interactive Clusters (Physical Barriers, Innate and Adaptive Immunity) Involved during an Episode of Common Colds - Practical Advice on Dosages ’, Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, 2018. doi: 10.1155/2018/5813095.


Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda

 

 

Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.

Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.

Selengkapnya

 

Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat

Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.

Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.

 

 

 

 

 

Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun

Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.

 

Memperkuat daya tahan tubuh

Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.