Persiapan Vaksin Covid untuk Anak
Berdasarkan data sensus penduduk 2020, jumlah target vaksin Covid untuk anak mencapai 26,5 juta anak. Hal ini dikarenakan Kementerian Kesehatan RI ingin mempercepat pemberian vaksinasi khusus untuk anak (1), terutama dengan adanya kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yang dimulai sejak 14 Desember 2022 (1,2). Jenis vaksin yang cocok untuk anak usia 6-11 tahun adalah CoronaVac atau Sinovac, yang tentunya sudah lolos uji coba dan dikategorikan aman untuk digunakan oleh Emergency Use Authorization (EUA) (1). Apabila saat ini Anda tengah mempersiapkan si Kecil untuk menerima vaksinasi Covid-19, perhatikan beberapa poin di bawah ini terkait persiapan maupun syarat yang harus dilengkapi sebelum vaksin.
Pertimbangan Sebelum Anak Vaksin
Karena usianya yang masih rentan terhadap berbagai risiko kesehatan, vaksin bagi anak yang berusia 6-11 tahun menjadi informasi krusial bagi orang tua. Hal ini penting diketahui agar anak bisa mendapatkan dosis vaksin secara lengkap tanpa hambatan. Berikut beberapa catatan yang harus diperhatikan terkait kondisi anak yang diperbolehkan menerima vaksinasi Covid-19 ini:
1. Dosis dan jarak pemberian vaksin Covid untuk anak
Pemberian imunisasi vaksin Covid-19 anak menggunakan CoronaVac boleh diberikan pada anak golongan usia 6-11 tahun. Vaksin CoronaVac disuntikkan dengan dosis 0,5 ml (3µg) sebanyak 2 kali. Jarak yang disarankan dari dosis pertama ke dosis kedua adalah 4 minggu (3).
2. Anak dengan penyakit komorbid
Anak yang memiliki penyakit bawaan kronis atau komorbid rentan mengalami komplikasi apabila terinfeksi virus Covid-19. Apabila anda ingin menjadwalkan pemberian vaksin Covid untuk anak dan anak Anda memiliki komorbid, maka ia harus mendapatkan rekomendasi dari dokter terlebih dahulu sebelum bisa menerima vaksinasi (3).
3. Anak dengan long Covid-19
Tanda bahwa anak Anda terdampak long Covid-19 di antaranya adalah masih kehilangan indera penciuman, nyeri di dada dan sendi, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, sesak napas saat olahraga. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan (4). Jika si Kecil sudah sembuh dari long Covid, persiapkan untuk menerima vaksin, dengan catatan sebagai berikut:
- Anak yang menderita MIS-C (Multi System Inflammatory Syndrome in Children) harus menunda vaksin Covid-19 selama 3 bulan.
- Apabila long Covid-19 yang dimiliki anak masuk dalam kategori ringan-sedang, maka pemberian vaksinasi sebaiknya ditunda 1 bulan.
4. Kontraindikasi
Kondisi anak usia 6-11 tahun yang tidak boleh diberikan vaksin Covid-19 adalah sebagai berikut:
- Mengalami reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh vaksin dosis sebelumnya
- Memiliki beberapa penyakit seperti Sindrom Guillain-Barre, mieltis transversa, acute demyelinating encephalomyelitis.
- Sedang menjalani pengobatan imunosupresan golongan berat,
- Dalam seminggu terakhir dirawat di rumah sakit atau mengalami gejala seperti sesak napas, tidak sadarkan diri, kejang, detak jantung tidak teratur, hipertensi, perdarahan ataupun tremor.
5. Harus dengan izin dokter
Vaksin Covid untuk anak yang memiliki penyakit autoimun, kanker, sedang menjalani kemoterapi, demam 37,5 C ataupun lebih, diabetes, hemofilia, transplantasi ginjal, atau reaksi alergi golongan berat seperti sesak napas diwajibkan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu (3).
Jika anak Anda sudah memenuhi seluruh kondisi di atas, maka ia sudah dapat menerima pemberian dosis vaksin Covid-19. Pelajari juga syarat vaksin Covid-19 untuk anak lebih lanjut agar Anda dapat mengawal proses vaksinasi si Kecil dengan lancar tanpa kendala.
Perhatian
Beberapa poin yang harus Anda ingat terkait pemberian vaksin Covid untuk anak, yaitu:
- Antisipasi sebelum vaksin. Seperti vaksin pada umumnya, pemberian vaksin Covid untuk anak juga akan menimbulkan efek samping seperti pusing ataupun kelelahan. Hal ini sebenarnya wajar karena merupakan reaksi tubuh dalam mengenali vaksin yang sudah disuntikkan. Jangan lupa untuk mengingatkan si Kecil agar minum banyak air putih, istirahat yang cukup dan berikan asupan vitamin C yang terbukti mampu mengurangi efek samping tersebut (6).
- Mendapatkan vaksin bukan berarti kebal. Meskipun nanti anak sudah menerima vaksin, bukan berarti ia akan menjadi 100% terhindar dari serangan infeksi virus Corona (7). Oleh karena itu, jangan lengah dan tetap proteksi diri Anda dan keluarga dengan mengonsumsi vitamin C untuk menjaga dan meningkatkan imun tubuh yang bisa Anda dapatkan dari berbagai jenis buah maupun sayuran. Namun, apabila Anda tidak sempat mengkonsumsi atau karena kebutuhan vitamin C per hari masih di bawah yang seharusnya, Anda dapat meminum suplemen makanan yang mengandung vitamin C dengan dosis yang sesuai untuk anak setiap harinya.
- Perhatikan apabila anak Anda takut jarum suntik. Untuk membantu menenangkan anak, persiapkan dirinya agar tidak terlalu tegang dan ajarkan teknik menahan napas saat disuntik. Anda juga bisa melakukan latihan di rumah dengan cara menceritakan fungsi vaksin dan bermain dengan mainan dokter-dokteran. Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tertekan seperti menendang dan berteriak, tunda sampai penjadwalan selanjutnya. Apabila anak memiliki fobia, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog agar Anda juga dapat mendampinginya dalam mengelola stress (8).
CH-20220110-24
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Redaksi Sehat Negeriku. Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Dimulai 14 Desember. Sehat Negeriku Kemenkes RI. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20211212/1938972/vaksinasi-covid-19-untuk-anak-usia-6-11-tahun-dimulai-14-desember/
Kemdikbud RI. Buku Saku Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. - Kemdikbud RI. Diakses pada 30 Desember 2021 dari panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi ...https://www.kemdikbud.go.id › files › download
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Pemberian Vaksin COVID-19 (Coronavac®) pada Anak Usia 6-11 Tahun Pemutakhiran 16 Desember 2021. IDAI. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://www.idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/rekomendasi-ikatan-dokter-anak-indonesia-pemberian-vaksin-covid-19-coronavac®-pada-anak-usia-6-11-tahun-pemutakhiran-16-desember-2021
- Neha Pathak. Symptoms of Coronavirus. Web MD. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://www.webmd.com/lung/covid-19-symptoms#1
- Dorothy L Moore. Covid-19 Vaccine for Children 5 to 11 Years of Age. Canadian Paediatic Society. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://cps.ca/documents/position/vaccine-for-children-5-to-11
- UNICEF India. Covid-19 Dos and Don’ts After Vaccination. UNICEF. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://www.unicef.org/india/stories/covid-19-dos-and-donts-after-vaccination
- WHO Q&A. Coronavirus Disease (Covid-19) Vaccines. WHO. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/coronavirus-disease-(covid-19)-vaccines
- Judi Parson. Is your child frightened of needles? Here’s how to prepare them for their COVID vaccine. The Conversation. Diakses pada 30 Desember 2021 dari https://theconversation.com/is-your-child-frightened-of-needles-heres-how-to-prepare-them-for-their-covid-vaccine-170791
Cara Redoxon® Kids
mendukung sistem
imunitas si Kecil
Untuk bisa melawan patogen seperti virus, bakteri, jamur dan parasit, tubuh manusia memiliki sistem daya tahan tubuh yang terdiri dari perlindungan fisik (kulit dan selaput lendir), seluler (sel darah putih), dan antibodi. Ayah Bunda, sudah tahu belum bahwa sistem daya tahan tubuh anak masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin belum cukup matang dalam melawan penyakit? Itulah sebabnya anak-anak lebih rentan terhadap patogen dan berisiko tinggi mengalami infeksi dibandingkan dengan orang dewasa.
Nah, untuk mengantisipasi hal ini, sebagai orangtua kita bisa memberikan Si Kecil berbagai nutrisi seperti vitamin dan mineral untuk menjaga fungsi sistem daya tahan tubuhnya (imunitas). Namun, sayangnya, anak-anak kerap tidak menerima asupan vitamin dan mineral esensial dalam jumlah yang ideal, ditambah apabila pola makannya tidak mengandung banyak buah dan sayuran.
Apalagi, Vitamin C juga tidak diproduksi dalam tubuh manusia, padahal ini merupakan komponen nutrisi yang esensial. Jadi, memenuhi asupannya untuk mendukung fungsi daya tahan tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, kini hadir Redoxon® Kids yang diformulasikan dengan 200 mg Vitamin C / tablet dengan anjuran pakai 3x sehari untuk mendukung sistem imunitas dan kesehatan harian si Kecil.
Source: 1. Maggini S, dkk. The Journal of International Medical Research 2010; 38: 386 – 414; 2. Amanda B. Vitamin C in the Prevention and Treatment of the Common Cold. American Journal of Lifestyle Medicine 2016; 10(3): 181-3; 3. Simon AK, Hollander GA, Mc Michael A. 2015 Evolution of the immune system in humans from infancy to old age. Proc. R. Soc. B 282: 20143085.
Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat
Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh. Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.
Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun
Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.
Memperkuat daya tahan tubuh
Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.