Sistem Imunitas dan Hubungannya Dengan Kesehatan Mental
Mental health atau "kesehatan mental" adalah topik penting yang sering dibicarakan banyak orang belakangan ini. Pada dasarnya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Namun, mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa kesehatan mental dan sistem imunitas kita memiliki hubungan erat.
Kurangnya pemahaman tentang keterkaitan antara kesehatan mental dan fisik ini dapat dimengerti. Meski faktanya, baik mental health dan sel imun kita bisa saling mempengaruhi. Oleh karena itu, di artikel kali ini kamu akan memahami satu per satu tentang definisi, ciri-ciri dan juga bagaimana keduanya bisa saling berkaitan.
- Memperkuat sistem imun.Zinc berperan penting dalam sistem imun seperti maturasi dan diferensiasi sel, serta membantu sel imun untuk berfungsi dengan baik. Zinc bersifat antiinflamasi atau anti peradangan (1).
- Meredakan diare. Kekurangan Zinc ternyata berhubungan dengan diare, terutama pada anak-anak. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan sistem imun di lapisan mukosa saluran pencernaan. Pemberian zinc saat diare direkomendasikan karena dapat menurunkan keparahan dan durasi diare (4).
- Mempertajam kemampuan kognitif. Kekurangan zinc dapat menyebabkan gangguan memori, gangguan pembelajaran (4), skizofrenia, depresi, dan rentan mengalami kejang epilepsi (1).
- Membantu regenerasi kulit. Kesehatan kulit kita juga dipengaruhi oleh kadar Zinc. Pasalnya, kulit merupakan organ ketiga yang memiliki kandungan Zinc tertinggi (5) serta berperan dalam penyembuhan luka. Kurangnya Zinc dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya penyakit kulit seperti dermatitis, kebotakan, serta luka yang sulit sembuh (3).
- Membantu penyembuhan luka. Zinc membantu proses pembekuan darah dan meredakan peradangan yang diakibatkan oleh luka (6). Zinc juga dibutuhkan untuk produksi kolagen dan protein yang berperan dalam penyembuhan luka (7). Oleh sebab itu, imbas dari kekurangan Zinc adalah luka menjadi lebih sulit untuk sembuh (3).
- Membantu mengatasi jerawat. Faktanya, Zinc bisa meringankan gejala jerawat ringan hingga sedang. Kandungan antiinflamasi (peradangan) pada Zinc bisa menangkal bakteri yang menyebabkan jerawat. Bukan hanya itu, cara kerja Zinc juga dapat menghambat produksi sebum (minyak) yang menjadi pemicu menyebabkan jerawat (8).
- Meningkatkan kekuatan Tulang. Zinc juga terbukti membantu pertumbuhan, pembentukan, serta mineralisasi tulang. Selain itu, ia juga dapat meningkatkan kekuatan tulang (9) serta fleksibilitasnya (7). Maka, tak heran jika kekurangan Zinc dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang (9).
- Manfaat Zinc untuk pria: Ternyata, manfaat Zinc untuk pria juga tidak kalah hebatnya. Karena Zinc berperan sebagai penyeimbang hormon (seperti testosteron) zat ini juga berfungsi untuk menjaga kesehatan dan fungsi sistem reproduksi. Kekurangan Zinc pada pria bisa menyebabkan sperma yang tidak berkualitas dan infertilitas pada pria, penurunan volume dan berat testis, gangguan produksi sperma (10).
- Manfaat Zinc untuk wanita: Sementara itu, manfaat Zinc untuk wanita juga berpusat pada hormon. Zinc dapat membantu kadar testosteron pada perempuan, khususnya pada kondisi menopause, dan membantu memperbaiki gangguan seksual setelah menopause pada perempuan (11). Zinc dibutuhkan untuk fungsi hormon Hipotalamus-Pituitari-Gonadal yang terkait dengan sistem reproduksi (10).
Pengertian Sistem Imunitas
Sistem imun tubuh biasanya dikaitkan dengan kesehatan fisik yang bertugas untuk melindungi tubuh dari penyakit. Bisa dibilang, sistem imunitas tubuh manusia dibentuk oleh rangkaian yang terdiri dari faktor biologis dan psikologis yang bekerja secara berkesinambungan untuk mempertahankan tubuh dari infeksi atau serangan organisme asing seperti, virus, bakteri, parasit, dan jamur (1,2).
Apa yang Dimaksud dengan Kesehatan Mental?
Kesehatan mental sering dikaitkan dengan kesejahteraan emosional dari segi psikologis. Namun, sebenernya kesehatan mental merujuk pada kesehatan seluruh aspek perkembangan seseorang, baik fisik maupun psikis (3):
- Kesehatan mental tiap orang berbeda-beda dan dinamis. Karena pada hakikatnya, manusia selalu dihadapkan pada kondisi di mana Ia harus menyelesaikan masalah dengan beragam alternatif pemecahannya.
- Kesehatan mental juga bervariasi bagi individu, di mana kita bisa melihat upaya seseorang dalam mengelola stress, kegagalan dalam beradaptasi, serta proses pengambilan keputusan.
Tanda Seseorang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental
Terdapat berbagai jenis gangguan kesehatan mental seperti depresi, anxietas, gangguan bipolar, dan lain-lain. Secara umum tanda-tanda apabila seseorang mengalami gangguan kesehatan mental adalah sebagai berikut:(4)
- Emosi yang tidak stabil, sedih atau marah berlebihan.
- Kehilangan minat terhadap hobi atau hal yang disukai.
- Mulai menarik diri, terutama dari circle teman dan keluarga.
- Perubahan pola tidur dan pola makan signifikan.
- Pikiran cemas yang berlebihan terhadap suatu hal.
- Mengabaikan kebersihan pada diri sendiri.
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan.
- Halusinasi, baik dalam bentuk penglihatan atau pendengaran.
- Berniat untuk mengakhiri hidupnya.
Jika Memiliki Gejala di Atas…
- Tidak selalu berarti memiliki gangguan mental: Apabila terdapat satu atau dua gejala di atas, bukan berarti kamu atau orang terdekat memiliki gangguan kesehatan mental. Setiap orang mengalami terjadinya perubahan suasana hati, emosi, pikiran, dan perilaku seiring berjalannya waktu (4).
- Apabila frekuensi gejala semakin meningkat: Namun, ketika perubahan-perubahan tersebut berlangsung lama dan membuat kamu atau orang terdekat menjadi kurang atau tidak mampu untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, hal ini bisa jadi merupakan tanda dari gangguan kesehatan mental (4).
Apakah Ada Hubungannya Antara Imun dengan Kesehatan Mental?
- Dahulu, penyakit-penyakit terkait infeksi dan peradangan hanya dikaitkan dengan faktor genetik dan faktor biologi. Akibatnya, banyak orang sering berpikir bahwa kesehatan mental dan sistem imun adalah dua hal yang terpisah karena dianggap memiliki fungsi yang berbeda dalam tubuh. Apalagi, gejala dan efek dari kedua kondisi kesehatan ini juga dapat terlihat sangat berbeda (2).
- Namun, sebenarnya kesehatan mental dan fisik saling berkaitan. Penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis, pola pikir, dan emosi sangat mempengaruhi respon imun tubuh seseorang. Imun tubuh seseorang bukan hanya menjadi status kesehatan namun juga sebagai proses adaptif individu di lingkungan (2).
Pola Hidup + Sistem Imunitas yang Buruk = Gangguan Kesehatan Mental
Pola hidup yang buruk dan nutrisi tidak seimbang dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan imunitas seseorang menurun dan menderita penyakit kronis seperti diabetes, arthritis, stroke, bahkan kanker:
- Studi terhadap pasien kanker
Sebuah studi menyebutkan 30% penderita kanker mengidap depresi, angka ini lebih besar bila dibandingkan dengan presentase depresi di masyarakat sebesar 4-8%. Obat yang dikonsumsi dalam dosis besar dan jangka waktu lama (contoh: steroid) juga dapat mempengaruhi mood (5). - Pengidap penyakit kronis rentan depresi
Umumnya, faktor risiko depresi pada penderita penyakit kronis adalah adanya kecacatan fungsional akibat penyakit sehingga tidak dapat beraktivitas seperti biasa, rasa sakit yang dirasakan terus-menerus, hilangnya pekerjaan, dan kurangnya dukungan sosial (5).
Bagaimana Stress Bisa Mempengaruhi Sistem Imunitas Tubuh?
Stress dapat mempengaruhi sistem imunitas tubuh melalui berbagai macam mekanisme, seperti melalui jalur sistem saraf simpatik dan jalur axis hipotalamus-pituitari-adrenal:
- Sistem Saraf Simpatik
Sistem saraf simpatik adalah sistem yang secara otomatis diaktifkan oleh tubuh ketika berhadapan dengan hal yang berhubungan dengan stress (6).
Apa yang terjadi pada saraf simpatik ketika kita stress?- Sistem saraf simpatik bereaksi: Akan meningkatkan denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, menurunkan aliran darah ke saluran pencernaan (6).
- Menghasilkan hormon peradangan: Melalui saraf simpatik, amigdala pada otak akan mengirimkan sinyal ke hipotalamus > kelenjar adrenal > melepaskan hormon yang meningkatkan peradangan pada tubuh (6).
- Axis Hipotalamus-Pituitari-Adrenal (HPA)
Bersamaan dengan aktifnya saraf simpatik yang terjadi akibat stress, otak akan menstimulasi produksi hormon CRH (Corticotropin Releasing Hormone) dan AVP (Arginine Vasopressine) (6).
Apa yang terjadi pada HPA ketika kita stress?- Produksi hormon kortisol: Hormon CRH dan AVP akan melewati kelenjar HPA hingga mengeluarkan hormon ACTH (Adrenocorticotropic Hormone) yang akan merangsang produksi hormon kortisol. Kortisol ini berfungsi sebagai anti peradangan (6).
- Jumlah kortisol berlebihan: Stress psikologis yang berlangsung lama atau kronis akan menyebabkan kadar hormon kortisol menjadi berlebihan, sehingga menyebabkan resistensi pada tubuh (6).
- Akhirnya, imun jadi rentan: Akibat tingginya kortisol dan kondisi stress tadi, dampaknya berimbas juga pada sistem imunitas tubuh. Penderitanya dapat terjangkit infeksi penyakit kronis ataupun autoimun (6).
Cara Mengatasi Sistem Imunitas Tubuh yang Menurun
Perbedaan mekanisme pada kesehatan mental dan fisik dapat menyebabkan orang berpikir bahwa kedua kondisi ini adalah hal yang terpisah dan tidak terkait satu sama lain. Oleh sebab itu, kamu perlu memahami dan menerima fakta tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasi sistem imunitas tubuh yang mulai menurun adalah dengan menjaga pola hidup sehat. Caranya, kamu bisa memulainya dengan mengonsumsi vitamin dan mineral seperti vitamin C, D dan Zinc untuk memenuhi nutrisi harian yg dibutuhkan tubuh dalam menjaga sistem imunitas tubuh.
Sekarang, kamu sudah tahu bahwa kesehatan mental dan fisik saling berhubungan, bukan? Apabila kamu merasakan ada tanda-tanda gangguan, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga profesional di bidang kesehatan mental. Penanganan dini mental health disorder adalah cara terbaik untuk mencegah segala kemungkinan buruk yang bisa timbul akibat kondisi ini. Tetap semangat dan sehat selalu!
CH-20230306-04
Artikel ini ditinjau oleh:
dr. Reza Dirgahayu Putri
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Cecilia Snyder. How Much Vitamin C Should You Take? Diakses pada 29 Agustus 2022 dari https://www.healthline.com/nutrition/how-much-vitamin-c-should-i-take-daily#recommended-intake.
- Jillian Kubala, MS, RD. When Is the Best Time to Take Vitamins? Healthline. Diakses pada 29 Agustus 2022 dari https://www.healthline.com/nutrition/best-time-to-take-vitamins#water-soluble-vitamins.
- Jane Anderson. When Is the Best Time to Take Vitamins? Very Well Fit. Diakses pada 30 Agustus 2022 dari https://www.verywellfit.com/when-is-the-best-time-to-take-vitamins-4173024#toc-vitamin-c.
- S Maggini, S Beveridge & M Suter. A Combination of High-Dose Vitamin C Plus Zinc For The Common Cold. National Library of Medicine USA. Diakses pada 30 Agustus 2022 dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22429343/.
- Jennifer Lefton. The Health Benefits of Vitamin C. Very Well Health. Diakses pada 30 Agustus 2022 dari https://www.verywellhealth.com/the-benefits-of-vitamin-c-supplements-89083#toc-dosage-how-much-vitamin-c-should-i-get.
Cara Redoxon®
mendukung sistem
imunitas Anda
Tubuh Anda dilengkapi dengan sistem pertahanan alami yang kuat. Sistem imunitas tubuh memiliki berbagai cara untuk mengatasi ancaman bakteri dan virus. Ada tiga mekanisme pertahanan utama dalam sistem imunitas tubuh; perlindungan fisik (kulit dan mukosa atau selaput lendir), perlindungan seluler (sel darah putih, dan antibodi. Ragam nutrisi, seperti vitamin dan mineral memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi jaringan yang kompleks ini.
Di dunia yang serba cepat dan hadirnya makanan cepat saji maupun siap masak, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dalam jumlah memadai untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral dalam upaya mendukung fungsi tubuh bisa menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya vitamin dan mineral dapat berdampak buruk pada sistem imunitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Redoxon® hadir dengan rangkaian produk vitamin C yang dirancang untuk mendukung sistem imunitas Anda.
Redoxon® untuk sistem imunitas yang lebih sehat
Anda perlu menjaga sistem imunitas. Meski tidak terlihat, sistem imunitas bekerja tanpa henti selama 24 jam, setiap hari. Sama seperti tanaman yang membutuhkan air dan sinar matahari, sistem imunitas membutuhkan asupan gizi secara teratur untuk mendukung sistem pertahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal bagi tubuh.
Dibarengi dengan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik dan nutrisi yang baik, mengonsumsi suplemen seperti Redoxon® akan menjadi fondasi untuk sistem imunitas yang kuat sepanjang tahun.
Ahlinya vitamin C dengan pengalaman 80 tahun
Di tahun 1934, kami menjadi pelopor suplemen vitamin C pertama di dunia, dan sejak itu terus membantu menjaga sistem pertahanan alami tubuh tetap prima selama lebih dari 80 tahun. Saat ini rangkaian suplemen inovatif kami senantiasa mendukung daya tahan tubuh Anda setiap hari.
Memperkuat daya tahan tubuh
Ingin memperkuat sistem imunitas? Yuk, telusuri dan cek artikel-artikel tentang cara mendukung sistem imunitas tubuh Anda.